Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diterkam Harimau, Tubuh Tak Utuh dan Lima Jam Ditandu ke Rumah Duka

Kompas.com - 31/01/2020, 16:16 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Darmawan (42), warga Desa Pasir Mas, Kecamatan Batang Tuaka, Indragiri Hilir, Riau tewas dalam kondisi mengenaskan akibat terkaman harimau.

Peristiwa itu terjadi di hutan Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Inhil Riau, Kamis (30/1/2020).

Darmawan ditemukan dengan tubuh tak utuh usai harimau menerkamnya.

Kondisi tangan sebelah kanan putus digigt dan sebagian lengannya dimakan oleh harimau.

Darmawan juga mengalami luka gigitan di bagian tengkuk, leher dan kaki sebelah kanannya.

Baca juga: Harimau Pemangsa Manusia di Muara Enim Bakal Dilepas ke Habitat Semula

Saat mencari kayu

Ilustrasi harimau VIA Indianexpress Ilustrasi harimau

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya (BBKSDA) Riau Suharyono mengatakan, harimau menerkam Darmawan saat dirinya dan dua rekannya, Sujati (54) dan Sudirman (22) tengah mencari kayu di kawasan hutan eks HPH PT Bhara Induk, Kamis (30/1/2020) pagi.

Hutan tersebut berada di kawasan hutan Suaka Margasatwa (SM) Kerumutan dan dikenal sebagai rumah atau habitat harimau sumatera.

Darmawan saat itu tengah memperbaiki mesin pemotong kayu. Salah satu teman Darmawan, Sujiati datang untuk meminjam obeng.

Sujiati terkejut lantaran seekor harimau berdiri di belakang rekannya.

Sujiati sempat berteriak agar rekannya menengok ke belakang.

"Ketika korban menengok, harimau langsung menerkam korban," kata Suharyono.

Baca juga: Dugaan Harimau Masuk Kampus Unsri, Suara Auman hingga Libatkan BKSDA

Ditandu selama 5 jam

IlustrasiTHINKSTOCK Ilustrasi
Untuk membawa jenazah korban dari lokasi penerkaman ke rumah duka di Desa Pasir Mas, Kecamatan Batang Tuaka, Inhil, membutuhkan waktu sekitar lima jam.

Mereka pun harus menempuh perjalanan melewati jalur sungai dan darat.

Tubuh tak utuh Darmawan dibawa dengan cara ditandu.

Sebelum diantarkan ke rumah duka, jenazah lebih dulu divisum di Klinik PT THIP.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor: Aprilia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com