TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Sekolah SMPN 6 Tasikmalaya Saefulloh menceritakan bagaimana pihak sekolah berupaya mencari Delis Sulistina (13), siswinya, setelah dilaporkan hilang oleh ibunya, Wati Fatmawati (46).
Menurut Saefulloh, sang ibu melaporkan Delis tidak pulang pada Kamis (23/1/2020).
Lalu pada Jumat, pihak sekolah mulai mencarinya, langsung ke rumah ayahnya.
"Waktu itu bertemu di tempat kerjanya dan ayahnya mengaku kalau anaknya bersamanya," kata Saefulloh kepada wartawan, Jumat (31/1/2020).
Baca juga: Misteri Siswi SMP Ditemukan Tewas di Drainase Sekolah: Ibu Laporkan Hilang, Ayah Bilang Ada di Rumah
Mendengar keterangan dari ayahnya tersebut, lanjut Saefulloh, pihak sekolah saat itu langsung menghentikan pencariannya dan percaya kalau korban bersama ayahnya.
Namun, korban diketahui tak masuk kelas keesokan harinya (Sabtu).
Kemudian di hari Senin (27/01/2020) malah ditemukan jenazahnya di dalam gorong-gorong depan gerbang sekolah yang hanya berdiameter 30 centimeter.
Baca juga: Ayah Siswi SMP yang Tewas di Gorong-gorong Tak Hadiri Pemakamannya
"Sabtu libur merah Hari Imlek, Minggu libur, Nah, hari Seninnya korban tak masuk kelas, eh, malah ditemukan di gorong-gorong depan sekolah jenazahnya," tambahnya.
Pihak sekolah mencari Delis ke rumah ayahnya sebab hubungan ayah dan ibu korban kurang harmonis pasca-bercerai.
"Jadi hubungan ayah dan ibunya korban kurang harmonis dan telah bercerai," kata Saefulloh.
Baca juga: Ungkap Misteri Kematian Siswi SMP di Drainse Sekolah, Polisi Tasik Datangkan Ahli IT
Ayah Delis Sulistina (13), siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang ditemukan di gorong-gorong sekolahnya, tidak menghadiri pemakaman putrinya tersebut pada Rabu (29/1/2020).
Hal itu diungkapkan oleh sang ibu, Wati Fatmawati (46), saat ditanya apakah ayah korban mengunjunginya seusai ditemukannya jenazah Delis.
Wati enggan menjawab secara jelas hal itu kepada wartawan.
"Kemarin juga saat pemakaman ayahnya enggak hadir. Sudah ya," ujarnya singkat, Jumat (31/1/2020).
Hingga saat ini, Wati yakin jika anaknya tewas dibunuh.
Ia heran jenazah anaknya bisa masuk ke gorong-gorong yang sempit dan seakan ada yang menyembunyikannya.
Keyakinannya itulah yang mengizinkan pihak Kepolisian untuk mengotopsi jenazah anaknya beberapa hari lalu.
"Perasaan saya sebagai ibu kuat kalau anak saya ada yang bunuh. Saya heran kenapa anak saya ditemukan di gorong-gorong yang sempit di dalamnya lagi," ungkap Wati saat ditemui di rumahnya, Jumat pagi.
Wati hanya berharap pihak Kepolisian bisa segera mengungkap kasus kematian misterius anaknya tersebut. (Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha)
Baca juga: Siswi SMP yang Tewas di Drainase Sekolah Dikatai Bau Lontong, Kepsek Bantah Ada Bullying
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.