Persoalan modal memang kerap menjadi masalah bagi petani. Petani dari Pangalengan, Dani Ramdani (40) mengungkapkan, ada 4 opsi untuk mendapatkan permodalan selain bersumber dari diri sendiri dan saudara.
Keempat opsi itu yakni bandar, bank, koperasi, dan financial technology. Untuk mendapat dana dari bandar tidaklah sulit. Biasanya bandar menutupi biaya pegawai dan pupuk.
“Nanti barang produksi kita diambil bandar dengan harga yang ditentukan bandar,” ungkap alumnus Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad) angkatan 1999 ini menjelaskan.
Meski mudah, pembiayaan bandar ini kurang menguntungkan bagi petani. Petani tidak memiliki keleluasaan menentukan harga.
Akibatnya, ada petani yang mengalami kerugian. Hingga mereka harus merelakan tanahnya diambil pemilik modal.
Kedua, dana perbankan. Untuk mendapatkannya, petani kesulitan. Selain terkendala masalah agunan, urusan administrasi sering membuat petani gugur mendapat pembiayaan.
Data yang dimiliki Kompas.com, petani yang berhasil mengakses perbankan masih sedikit.
Baca juga: Kisah Petani Bawang Merah di Magetan yang Merugi Saat Harga Tinggi...