Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kematian Lina Jubaedah, Tedy Pardiyana Ngaku Paling Disudutkan

Kompas.com - 31/01/2020, 06:00 WIB
Agie Permadi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Tedy Pardiyana mengaku menjadi pihak yang paling disudutkan atas kasus kematian istrinya Lina Jubaedah.

"Saya ini yang paling disalahkan, di hujat, dan saya terima. Pasti Allah punya rencana baik terhadap saya," kata Tedy dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Kamis (30/1/2020).

Baca juga: Kasus Kematian Lina Jubaedah, Tedy Pardiyana: Mereka Banyak Menuduh Saya

Meski begitu, Tedy berbesar hati dan ikhlas memaafkan segala tuduhan itu.

"Saya maafkan mereka yang menuduh saya, tapi pulihkan nama baik saya untuk putri kami," kata Tedy.

Tedy tak ingin suatu saat putrinya tersebut menyalahkannya ketika mengetahui ibunya sudah meninggal dunia.

"Karena jejak rekam media akan susah dihapus untuk anak saya kelak. Saya tidak mau anak saya besar nanti menyalahkan saya karena mamanya tidak ada," kata Tedy.

Baca juga: Hasil Otopsi Lina Segera Diumumkan, Tedy: Pulihkan Nama Baik Saya

Seperti diketahui, Rizky Febian, anak kandung Lina Jubaedah melaporkan adanya kejanggalan pada kematian ibundanya ke polisi.

Menanggapi laporan Rizky, polisi melakukan olah TKP di kediaman Tedy, suami Lina. Dari hasil olah TKP, polisi mengamankan sejumlah barang bukti.

Bahkan, Kamis (9/1/2020) pagi sekitar pukul 10.00 WIB, tim forensik membongkar makam Lina guna keperluan otopsi.

Setelah dilakukan pemeriksaan organ dalam dan luar, tim juga mengambil sample racun dari jenazah lina untuk di analisis di Puslabfor.

Polda Jabar berencana untuk menyampaikan hasil otopsi ibunda Rizky Febian, Senin (27/1/2020) siang.

Namun, hasil otopsi mantan istri komedian Sule, Lina Jubaedah, yang sebelumnya dijadwalkan diumumkan Senin (27/1/2020) ditunda hingga hari Jumat (31/1/2020) mendatang, dikarenakan penyidik masih membutuhkan waktu untuk kembali menganalisa hasil otopsi.

Tedy Pardiyana, suami mendiang Lina Jubaedah berharap, keluarnya hasil otopsi tersebut dapat berdampak baik bagi seluruh pihak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com