Seluruh civitas akademika termasuk mahasiswa diimbau menggunakan wadah khusus untuk air minum, supaya terhindar dari minuman kemasan.
Begitu juga dengan kantin, dilarang menjual minuman dengan kemasan sekali pakai.
“Untuk mahasiswa yang butuh minum, mereka diimbau untuk membawa tumbler diisi air. UB masih mempersiapkan titik-titik tertentu untuk dipasang persediaan air. Mungkin dalam bentuk galon,” kata Kotok.
Baca juga: Mahasiswa Universitas Brawijaya Hilang Terseret Ombak di Pantai Watu Leter
Wakil Rektor IV Universitas Brawijaya Sasmito Djati mengatakan, tidak mudah untuk mengubah pola pikir seluruh civitas akademika mengenai penggunaan plastik.
Namun, larangan itu merupakan langkah nyata yang dilakukan oleh pihak Universitas Brawijaya untuk mengurangi peredaran sampah plastik.
Nantinya, pihak kampus akan menyediakan pos air yang siap minum di sejumlah titik keramaian.
“Kami akan bekerja sama dengan PDAM Kota Malang. Kami akan menyediakan pos air siap minum di titik-titik keramaian seperti di kantin, di gazebo-gazebo, tempat mahasiswa berkumpul. Mereka tinggal menyediakan tumbler saja,” kata Sasmito.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.