Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angin Puting Beliung Terjang Sukabumi, Puluhan Bangunan Rusak

Kompas.com - 30/01/2020, 18:15 WIB
Budiyanto ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Hujan deras disertai angin puting beliung kembali terjang Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (29/1/2020).

Kali ini menerjang Kampung Salamuncang, Desa Ubrug, Kecamatan Warungkiara.

Bencana hidrometeorologi ini berlangsung sekitar pukul 15:30 WIB saat hujan deras mengguyur sejumlah daerah di Sukabumi.

Akibatnya, puluhan unit bangunan rusak, terutama bagian atap.

Tidak ada korban jiwa dan luka pada peristiwa ini.

Baca juga: Tiga Kecamatan di Sukabumi Dilanda Bencana Akibat Hujan Deras

Ketua RW 01 Kampung Salamuncang, Utep menjelaskan peristiwa bencana angin puting beliung ini untuk sementara bangunan rusak sebanyak 33 unit.

Meliputi 31 unit rumah dan 2 unit fasilitas umum yaitu tempat mandi, cuci dan kakus (MCK) dan madrasah.

"Semuanya bangunan yang rusak itu bagian atapnya, ada yang genting ada juga asbes," jelas Utep kepada Kompas.com sambil menunjukkan ke sejumlah bangunan rusak, Kamis (30/1/2020) siang.

Baca juga: Angin Puting Beliung Terjang Sukabumi, 91 Bangunan Rusak

Menurut Utep bencana angin puting beliung ini merupakan kali ketiga.

Pada dua kejadian sebelumnya, hanya mengakibatkan belasan bangunan rusak pada bagian atap atau genting. Juga saat itu angin puting beliungnya tidak terlalu besar.

"Bencana yang terjadi Rabu kemarin ini terbesar dan terbanyak mengakibatkan bangunan rusak," ujar dia.

Baca juga: Puncak Musim Hujan Februari, Bupati Sukabumi Ingatkan Aparatnya Siaga

Gotongroyong warga dan aparat

Kepala Desa Ubrug, Henhen Suhendi mengatakan pihaknya menerima laporan  sementara bencana angin puting beliung ini baru dari wilayah dusun Salamuncang.

Tidak ada korban jiwa dan luka dalam bencana tersebut.

"Saya sudah mengecek lokasi ini, tidak ada bangunan yang ambruk, dan kerusakan mayoritas pada atap atau gentingnya," kata Henhen kepada Kompas.com di sela peninjauan di Dusun Salamuncang, Kamis.

Baca juga: Bangun Sister Village, Investor China Berinvestasi di Desa Sukajaya, Sukabumi

Henhen menuturkan setelah kejadian, mayoritas warga langsung memperbaiki bagian genting yang rusak.

Namun karena menjelang malam, perbaikan dilanjutkan Kamis pagi hingga siang.

"Kami bersama anggota Koramil dan Polsek serta warga sejak pagi sudah bergotongroyong memperbaiki dan membersihkan puing-puing di lokasi," tutur dia.

"Hanya beberapa rumah yang sampai siang ini belum diperbaiki, termasuk MCK umum yang bagian atapnya rusak," sambung Henhen.

Baca juga: Jalan di Lokasi Tanah Bergerak Sukabumi Makin Rusak, Pengendara Harus Hati-hati

Pakai genting milik saudara

Seorang warga, Jamaludin (60) mengakui bagian gentingnya rusak mencapai 150 buah. Akibat bagian atapnya rusak, air hujan masuk ke dalam rumah.

Akibatnya hampir semua perabotan rumah tangga mulai dari kasur, karpet, hingga televisi basah terkena air hujan.

"Setelah kejadian langsung diperbaiki sendiri karena khawatir hujan terus mengguyur. Alhamdulillah ada stok genting milik saudara yang boleh dipakai dulu," aku Jamaludin sambil menunjuk ke arah rumahnya.

Baca juga: Akibat Tanah Bergerak dan Lapuk, Bangunan SD Negeri di Sukabumi Rusak

Diberitakan sebelumnyan angin puting beliung terjang sejumlah kampung di wilayah Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (22/1/2020) sekitar pukul 14:00 Wib.

Akibat bencana angin puting beliung yang terjadi setelah hujan deras itu sebanyak 91 unit bangunan rusak.

Meliputi 89 unit bangunan rumah, madrasah, masjid dan pos ronda. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Baca juga: Kisah Bayi Penyintas Hidrosefalus di Sukabumi, Sempat Berobat Alternatif karena BPJS Tak AKtif, Kini Dirawat di Rumah Sakit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com