Menurut Yedi, hujan ekstrem diperkirakan masih akan terjadi di wilayah Sumedang.
Sementara retakan terus meluas, terutama di areal persawahan yang berada di atas pemukiman warga.
Saat ini retakan sudah terpantau mencapai sepanjang 50 meter.
"Pergerakan tanah terjadi di area sawah mendekati pemukiman warga, ada dua rumah yang mengalami retak-retak. Tidak ada korban jiwa," ujarnya.
Pemerintah setempat bersama kepolisian hingga TNI telah mengecek langsung kondisi pergerakan tanah.
Tim gabungan pun telah melakukan pencegahan agar bencana tidak meluas, yaitu dengan menutup retakan tanah dengan tanah liat.
Hal tersebut dilakukan agar air hujan tidak masuk ke dalam retakan sehingga retakan tidak menyebabkan tanah longsor.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Sumedang, Aam Aminullah | Editor: Aprilia Ika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.