Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Bandung, Skuter GrabWheels Hanya Boleh Meluncur di Perumahan

Kompas.com - 30/01/2020, 17:05 WIB
Putra Prima Perdana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Pemerintah Kota Bandung membatasi operasional skuter listrik GrabWheels. Menurut Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, skuter Grabwheels hanya boleh dipakai di perumahan.

"Mereka (GrabWheels) enggak boleh di jalan raya, mereka hanya boleh di permukiman terbatas. Kalau di perumahan boleh," kata Yana di Balai Kota Bandung, Kamis (30/1/2020).

Lebih lanjut Yana menjelaskan, pembatasan tersebut dilakukan sementara sambil menunggu kejelasan aturan dari Pemerintah Pusat.

"Pemerintah kota tidak alergi terhadap teknologi. Tapi ini belum jelas regulasi dia itu masuknya transportasi moda apa dari pusat," jelasnya.

Baca juga: Awas, Pengguna GrabWheels Bisa Kena Denda Rp 300 Ribu jika Langgar Ini

Yana menambahkan, jika sudah jelas klasifikasinya, Pemerintah Kota Bandung baru bisa memberikan rekomendasi jalur yang tepat untuk digunakan sebagai lintasan khusus GrabWheels.

"Ini demi keamanan, kalau ada apa-apa, ketabrak, pasti yang kena sanksi penyedianya. Bisa merembet kemana-mana, itu yang kita ingatkan," tuturnya.

Jika masih ada otopet GrabWheels di Jalan Raya, Yana mengatakan telah Pemkot Bandung telah bekerjasama dengan Polrestabes Bandung untuk bersama sama menindak pengguna otopet yang membandel.

"Diangkut otopetnya ke Polrestabes, nanti diambil di sana. Mereka juga telah menyepakati menarik shelternya kalau masuk ke tempat terbatas," katanya.

Baca juga: Pasien WN China di RSHS Bandung Negatif Virus Corona, Diperbolehkan Pulang

Garth Wibowo, City Manager Grab Bandung mengatakan, seusai pertemuan dengan Wakil Wali Kota Bandung dan Dinas Perhubungan Pemerintah Kota Bandung pada 21 Januari 2020 lalu, pihaknya menyetujui untuk mengikuti arahan dari Wakil Wali Kota Bandung.

"Dengan semangat bersama untuk mewujudkan ekosistem transportasi yang aman dan nyaman pula, Grab telah memindahkan lokasi skuter listrik warna hijaunya dari area publik ke area perumahan dan taman sehingga tidak bergesekan dengan transportasi jalan raya yang ramai," kata Garth.

Garth menambahkan, Grab telah memindahkan sejumlah parking lot yang dekat dengan jalan raya. Selain itu, Grab juga akan meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan GrabWheels untuk memastikan tidak adanya pengguna di bawah 18 tahun.

"Ini sesuai dengan syarat penggunaan GrabWheels yang berlaku," jelasnya.

Baca juga: Jokowi: Insya Allah, Setelah 2020 Cekungan Bandung Tak Banjir Lagi

Lebih lanjut Gart menjelaskan, GrabWheels tidak hanya soal bisnis semata.

Menurut dia, GrabWheel merupakan sebuah semamgat untuk mewujudkan terciptanya kota pintar dan kota hijau  di Indonesia dengan ragam moda transportasi yang semakin ramah lingkungan dan hemat energi.

“Kehadiran GrabWheels memberi nilai tambah bagi terwujudnya smart city dan green city di Bandung. Semakin banyak kilometer yang ditempuh dengan moda ramah lingkungan, akan semakin hijau kota itu,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com