Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPD Gerindra Kaltim Nilai Didiskreditkan PDI-P dalam Pilkada Samarinda

Kompas.com - 30/01/2020, 15:33 WIB
Zakarias Demon Daton,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Ketua DPD Partai Gerindra Kalimantan Timur, Andi Harun menilai pernyataan Ketua DPC PDI-P Samarinda Siswadi mendiskreditkan dirinya sebagai bakal calon wali kota Samarinda.

Sebelumnya, Siswadi menyoal Andi Harun memilih Rusmadi Wongso berpasangan dalam Pilkada Samarinda 2020.

Keputusan tersebut dianggap mendahului keputusan PDI-P.

Baca juga: PDI-P Pastikan Tak Akan Usung Ketua DPD Gerindra di Pilkada Samarinda 2020

 

Diketahui Andi Harun sebagai salah satu pendaftar calon wali kota melalui PDI-P.

Karena itu, kata Siswadi pihaknya tak akan merekomendasikan pasangan ini untuk didukung pada Pilkada Samarinda.

Andi Harun membantah ada aturan saat pendaftaran di PDI-P, baik lisan maupun tertulis bahwa partai yang memiliki otoritas penentu pasangan saat dirinya mendaftar ke PDI-P.

"Artinya tidak ada yang dilanggar dalam hal ini," ujar Andi, saat dihubungi, Kamis (30/1/2020). 

Justru, Andi merasa janggal saat PDI-P belum memutuskan calon wali kota dan wakil wali kota yang akan diusung, tapi sudah membuat pernyataan terbuka yang menghambat langkah dirinya bersama Rusmadi.

Seharusnya, kata Wakil Ketua DPRD Kaltim ini, hal tersebut tak etis disampaikan PDI-P karena proses diinternal sedang bergulir.

"Kami mendaftar ke PDI-P berusaha memenuhi secara prosedural dan penuh etik kepada PDI-P. Karena itu etika politik yang baik dalam alam demokrasi perlu dijaga. Kami telah menjaga itikad baik dan rasa hormat kepada PDI-P," jelasnya.

Namun, Andi tak ingin memperkeruh masalah ini.

Karena bagi dia membangun Kota Samarinda butuh kerjasama yang baik dari seluruh komponen masyarakat termasuk partai politik.

Lagipula, kata Andi, pernyataan Siswadi terkesan kontraproduktif dengan komunikasi yang ia bangun bersama Ketua DPD PDI-P Kaltim, Syafaruddin.

"Saya Senin kemarin baru ketemu Pak Syafaruddin di Jakarta. Komunikasi kami baik saja," ucapp Andi.

Jika nanti Andi tak dipilih oleh PDI-P sebagai calon wali kota Samarinda, dirinya tetap legowo. Jika terpilih ia bersyukur.

Alasan Pilih Rusmadi Wongso

Andi menuturkan, memilih Rusmadi sebagai wakilnya pada Pilkada Samarinda telah melalui proses panjang.

Ada konsultasi dengan tokoh masyarakat, hasil survei elektabilitas, dan dukungan dua partai yang telah mendukung Rusmadi berpasangan dengan dirinya.

Andi enggan menyebut dua partai yang dimaksud. Tapi, isu yang beredar dua partai yang sudah mendukung yakni PKB dan PPP.

"Nanti saja, ada deklarasi nanti," kata Andi.

Kedua partai ini ditambah Gerindra, kata Andi sudah memenuhi jumlah sembilan kursi sebagai syarat mengusung usungan calon wali kota dan wakil wali kota Samarinda untuk didaftarkan di KPU Samarinda.

Kendati demikian, Andi tetap membangun komunikasi politik dengan partai lain guna memperkuat koalisi.

Siapa Rusmadi wongso

Rusmadi Wongso adalah mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kalimantan Timur yang mengajukan pensiun dini saat terjun ke dunia politik pada Pilkada Kaltim 2018.

Baca juga: Maju Pilkada Samarinda, Wasekjen DPP PAN Ingin Stop Izin Tambang Batu Bara

Ia menjadi calon gubernur Kaltim didampingi wakilnya Syafaruddin, mantan Kapolda Kaltim yang juga Ketua DPD PDI-P Kaltim. Keduanya kalah dalam kontestasi itu.

Usai pilkada, Rusmadi dan Syafaruddin sama-sama menjadi caleg DPR RI Dapil Kaltim dari PDIP-P.

Tapi, hanya Syafaruddin yang terpilih sebagai anggota DPR RI. Sementara, Rusmadi lagi-lagi kalah.

Kini memasuki konstensi Pilkada Samarinda, Rusmadi kembali mencalonkan diri sebagai wakil wali kota Samarinda mendampingi Andi Harun.

Sebelumnya diberitakan, Siswadi menyebut PDI-P masih menunggu hasil survei internal partainya terhadap 12 calon pendaftar wali kota dan wakil wali kota Samarinda 2020.

Siswadi menargetkan hasil survei keluar sekitar akhir Februari.

Jadi, nama calon usungan PDI-P akan diumumkan paling lambat Maret 2020.

"Nantinya, kami akan memutuskan dua nama berpasangan, sekaligus bentukan koalisinya," kata Siswadi, Rabu (29/1/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com