Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai 1 Februari, Jalur Pendakian Gunung Merbabu Kembali Dibuka

Kompas.com - 30/01/2020, 13:08 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Jalur pendakian Gunung Merbabu kembali dibuka pada Sabtu (1/2/2020).

Pembukaan jalur pendakian tersebut dilakukan ada penutupan karena kebakaran sejak November 2019.

Dibukanya kembali jalur pendakian Gunung Merbabu sesuai dengan pengumuman Nomor: PG. 04/T.35/TU/EVLAT/01/2020 tentang Pengumuman Jalur Pendakian Taman Nasional Gunung Merbabu.

Baca juga: Hangatnya Toleransi di Lereng Gunung Merbabu yang Dingin

Pengumuman itu dikeluarkan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) tertanggal 28 Januari 2020 yang ditandatangani Kepala Balai, Ir Junita Parjanti.

Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Tata Usaha BTNGMb, Johan Setiawan mengatakan, jalur pendakian Gunung Merbabu yang dibuka kembali untuk para pendaki tersebut meliputi, Jalur Selo, Jalur Suwanting, Jalur Wekas, Jalur Cuntel dan Jalur Thekelan.

Pembukaan jalur pendakian ini juga setelah kawasan itu dilakukan perbaikan, pembersihan, pembenahan fasilitas, dan penambahan papan informasi panduan pendaki.

"Seluruh jalur pendakian Gunung Merbabu terhitung mulai tanggal 1 Februari 2020 akan dibuka kembali," katanya dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (30/1/2020).

Baca juga: Pendakian Gunung Merbabu Ditutup, Ratusan Pendaki Kecewa

 

Dia menambahkan khusus jalur pendakian Selo, para pendaki harus mendaftar terlebih dahulu melalui mekanisme booking online melalui laman www.tngunungmerbabu.org.

Booking online tersebut bertujuan untuk mengetahui jumlah kuota pendaki yang melakukan aktivitas pendakian Gunung Merbabu melalui Selo.

"Khusus pendaki yang melalui Selo harus mendaftarnya online. Kalau yang lain tidak. Karena ini untuk menentukan jumlah kuota jangan sampai alam rusak karena pendaki yang banyak," ungkap Johan.

Johan mengungkap jumlah pendaki yang melakukan aktivitas pendakian melalui jalur Selo cukup banyak. Bahkan, pada hari libur dan akhir pekan bisa mencapai ribuan orang.

"Kepada seluruh pendaki agar mematuhi tata tertib pendakian gunung dan memperhatikan kondisi cuaca serta situasi di jalur pendakian," terang Johan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com