Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pembunuhan Perempuan di Banyuwangi, dari Kesal Diejek Korban hingga Mayatnya Dibakar di Tumpukan Jerami

Kompas.com - 30/01/2020, 12:38 WIB
Setyo Puji

Editor

Setelah dilakukan pemeriksaan secara intensif, polisi akhirnya menemukan titik terang.

Terlebih, sebelumnya ada warga di Desa Papring, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, yang melaporkan anggota keluarganya bernama Rosidah (18) telah hilang.

Identitas terungkap setelah petugas berhasil mencocokan gigi serta beberapa bagian tubuh lainnya, dengan data Rosida itu. Hasilnya, ditemukan ada kesamaan.

Baca juga: Duduk Perkara Pria Bunuh dan Bakar Mayat Temannya di Tumpukan Jerami

3. Diduga korban pembunuhan

Dari pemeriksaan yang dilakukan, polisi menduga Rosidah meninggal bukan karena dibakar, melainkan kehabisan oksigen karena dicekik terlebih dulu.

Hal itu didasarkan pada jenazah korban yang ditemukan luka lebam bekas cekikan di leher.

Polisi kemudian melakukan pengembang penyelidikan terhadap dugaan tersebut. Salah satunya dengan meminta keterangan sejumlah saksi.

Paman korban, Mohamad Sodik mengatakan Rosidah diketahui meninggalkan rumah pada Jumat (24/1/2020).

Korban saat itu meninggalkan rumah karena bekerja di salah satu rumah makan. Karena tak kunjung pulang, keluarga bingung. Apalagi saat dihubungi lewat ponselnya juga tidak bisa.

Baca juga: Detik-detik Pembunuhan Pelajar SMA yang Ditemukan Jadi Tengkorak, Berawal dari Titipan Kado

4. Pelaku ditangkap dan ungkap motifnya

Ilustrasi tersangka ditahan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi tersangka ditahan.

Setelah tiga hari melakukan penyelidikan, polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan, yang mayatnya dibakar di tumpukan jerami tersebut.

Pelaku pembunuhan itu tak lain adalah rekan kerja korban bernama Ali Heri Sanjaya (27).

Kepada polisi, pelaku mengaku tega membunuh Rosidah karena dendam. Pasalnya, pelaku sering di ejek dan dipermalukan korban di muka umum.

"Jadi korban ini sering menyebut pelaku gendut-gendut, boboho. Jadi sakit hati," jelas Kapolresta Banyuwangi, Kombespol Arman Asmara Syarifuddin saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Rabu (29/1/2020).

Dikatakan Arman, pembunuhan itu dilakukan pelaku pada Jumat (20/1/2020).

Korban dibunuh dengan cara dicekik dan dipukul. Setelah dinyatakan tewas, kemudian mayatnya dibakar.

"Setelah korban tewas, pelaku membeli bensin untuk membakar korban. Mayat korban lalu dibakar dan setelah memastikan api membesar, pelaku pergi membawa ponsel dan sepeda motor milik korban," jelasnya.

Baca juga: Kronologi Bocah 3 Tahun Tewas Dianiaya Ayah Kandungnya karena Rewel Saat Mandi

Editor : Rachmawati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com