Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Cianjur Bantu Biaya Persalinan Siswi SD yang Diculik 4 Tahun

Kompas.com - 30/01/2020, 06:07 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Plt Bupati Cianjur Herman Suherman mengaku sangat prihatin dengan adanya kasus siswi SD oleh pria paruh baya.

Gadis di bawah umur yang dilarikan pelaku berinisial SF (57) selama empat tahun itu, kini sedang hamil sembilan bulan.

Herman mengatakan telah menginstruksikan perangkatnya di tingkat kecamatan untuk responsif terhadap kasus tersebut, terutama agar memberikan bantuan kepada korban.

Korban ini informasinya akan segera melahirkan. Karena itu, kita sudah kordinasi dengan camat setempat, untuk proses kelahirannya akan ditanggung penuh pemerintah,” kata Herman saat ditemui Kompas.com di halaman Pendopo, Rabu (29/01/2020) petang.

Baca juga: Siswi SD yang Diculik 4 Tahun hingga Hamil Alami Trauma dan Hendak Melahirkan

Selain membantu semua biaya persalinan korban, pemerintah daerah juga akan memberikan pendampingan konseling untuk pemulihan psikis korban.

“Akan dimediasi untuk konseling. Jangan sampai korban ini putus asa, Harus dibangkitkan kembali semangat hidupnya,” ujar dia.

Sementara terkait kondisi rumah orangtua korban yang sangat tidak layak huni, Pemkab Cianjur dalam waktu dekat akan membangunkan rumah baru.

Rencananya, rumah yang akan dibangun berukuran 5x6 meter, lokasinya di tempat yang sekarang ini ditempati keluarga korban.

“Kita sudah bicarakan dengan pihak muspika setempat terkait rencana pembangunan rumah pak Firdaus ini (orangtua korban)," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, polisi menangkap SF (57) dari rumahnya di Kampung Cilandak, Desa Wangunjaya, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (23/01/2020) siang.

Pria paruh baya yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani itu diduga telah menculik gadis di bawah umur sejak 2016 lalu.

Dari informasi polisi, tersangka melarikan korban dengan modus meminta bantuan untuk dipijat.
Korban memang dikenal punya kemampuan memijat, sehingga banyak dimintai bantuan oleh warga.

Sebelumnya, SF sendiri sudah empat kali menggunakan jasa korban, sehingga orangtua korban tidak menaruh curiga atas permintaan tersangka.

Baca juga: Kasus Siswi SD Diculik 4 Tahun dan Dicabuli Pria Paruh Baya, Polisi Gandeng P2TP2A

Namun sejak itu, korban tidak pulang ke rumah, sehingga orangtuanya mencari keberadaan korban, namun ternyata telah dibawa kabur tersangka.

Mereka pun lantas melaporkan perkara tersebut ke polsek setempat, hingga SF masuk ke daftar pencarian orang (DPO).

Selama buron ke luar Cianjur, tersangka bersama korban tinggal berpindah-pindah dengan menempati gubuk di areal kebun dan ladang untuk menghindari kejaran polisi.

Mereka pernah tinggal di daerah Pameumpeuk dan Cikajang, Garut, dan di daerah Ciharuk, Kertasari, Kabupaten Bandung.

Untuk bertahan hidup, tersangka bekerja sebagai buruh tani. Korban juga dipekerjakan sama untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.

Selama dalam pelarian tersebut, tersangka sempat menyetubuhi korban berulang kali, hingga korban pun hamil, dan kini usia kehamilannya sembilan bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com