Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 Ton Sampah Diangkat dari Bendungan Walahar, Kebanyakan Eceng Gondok

Kompas.com - 29/01/2020, 19:11 WIB
Farida Farhan,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Sebanyak 30 ton sampah setiap tahunnya diangkat dari Bendungan Walahar, Desa Walahar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Dirut Perum Jasa Tirta II Saefudin Noer menjelaskan, kebanyakan sampah yang diangkat didominasi eceng gondok.

"Kurang lebih 30 ton setiap kali datang (musim hujan)," kata Saefudin di sela kegiatan membersihkan Bendungan Walahar, Rabu (29/1/2020).

Baca juga: Tumpukan Sampah di TPA Cipayung Kini Ditutupi Plastik

Saefudin menjelaskan, pembersihan dilakukan untuk menjaga kondisi air tetap bersih dan mengalir lancar.

"Dibersihkan agar tidak menganggu mutu air, mengganggu fungsi bendungan," katanya.

Menurut dia, tiap kali musim hujan datang, sampah-sampah kerap mengendap di Bendungan Walahar.

"Itu siklus, setiap dibersihkan hujan datang membawa sampah, kotor lagi," tambahnya.

Sihabudin, seorang warga Desa Walahar mengatakan dahulu ada tradisi "ngabedahkeun Citarum" setiap 9 September.

"Ketika pintu dibuka, air menggelontor dan sekaligus membersihkan saluran air dari sampah. Lumpur-lumpur pun ikut terbawa, gak perlu dikeruk," kata Sihab yang juga Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

Masyarakat Walahar menyambutnya dengan menggelar hajat bumi, ada juga layar tancep.

Sementara masyarakat di sepanjang aliran sungai atau irigasi ramai-ramai "ngala lauk" (mengambil ikan).

"Masyarakat pesta lauk. Itu bonusnya," kenangnya.

Baca juga: Sampah Eceng Gondok Sumbat Kali Sunter di Makasar

Namun, lambat laun tradisi ngabedahkeun Citarum itu lenyap.

Padahal, kata dia, tradisi tersebut dinilai masyarakat sekitar sebagai bentuk kearifan lokal yang diwariskan para leluhur.

Sementara itu, Yoyon Haryono, Sekretaris Desa Walahar mengaku kerap bermain sepak bola saat Citarum dikuras.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com