Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulat Bulu Serang Permukiman Warga di Kudus

Kompas.com - 29/01/2020, 18:31 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KUDUS, KOMPAS.com - Warga Desa Singocandi, Kecamatan Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diresahkan dengan serbuan ulat bulu yang terjadi beberapa hari ini.

Selain bersarang di tumbuhan dan pepohonan, ulat bulu juga memasuki rumah-rumah warga.

"Sudah tiga hari ini. Jumlah ulat bulu semakin banyak dan bikin gatal-gatal. Kami terus saja bersih-bersih rumah karena banyak jumlah ulat bulu,," kata Riyanto (41), warga Desa Singocandi, Rabu (29/1/2020).

Baca juga: Damkar Tangsel Basmi Ulat Bulu di Perumahan Hakiki Ciputat dengan Zat Kimia

Susanto (39), warga Desa Singocandi, mengatakan, semula ulat bulu muncul di pepohonan sekitar desa beberapa hari lalu.

Warga pun berupaya menebang pohon-pohon yang telah dipenuhi ulat bulu tersebut.

"Bukannya hilang, ulat bulu justru berpindah bergerombol ke dinding, atap hingga masuk ke rumah warga. Ada puluhan rumah warga terkena imbasnya," kata Susanto.

Baca juga: Musim Ulat, Bagaimana Penanganannya?

Untuk mencegah penyebarannya semakin meluas, warga berinisiatif menyemprotkan pestisida.

"Hasilnya memang belum maksimal karena ulat bulu ada yang di atap rumah dan tiang antena televisi maupun tandon air warga," ujarnya.

 

Warga berharap ada bantuan dari pemerintah, meski pemerintah desa sudah membantu memberikan obat penyemprot ulat bulu tersebut.

Kasi Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Arin Nikmah mengakui belum menerima laporan terkait serangan ulat bulu di Desa Singocandi. 

Meski demikian, Arin akan segera menindaklanjuti kemunculan ulat bulu itu.

Dia juga mengatakan, saat ini memang musimnya telur ulat menjadi ulat. Kemunculan ulat-ulat itu umum terjadi dalam konsep ekologi.

"Jumlah ulat bulu menjadi banyak karena jarangnya pemangsa seperti burung di alam," kata Arin.

Baca juga: Ratusan Ulat Bulu Masuk ke Sekolah, Proses Belajar-Mengajar Dihentikan

Teknis penanganan ulat bulu, kata dia, untuk mengatasinya memang harus dilakukan penyemprotan dengan obat hama.

Hanya saja, Arin menyebut keberadaan ulat bulu tidak membahayakan manusia.

"Ulat bulu yang jumlahnya banyak tentunya mengganggu dan mengakibatkan gatal-gatal jika bersentuhan. Tapi tidak membahayakan. Kami akan tindaklanjuti," pungkas Arin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com