Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Hari Hilang, Pelajar SMP di Makassar Mengaku Diculik dan Disekap 2 Wanita

Kompas.com - 29/01/2020, 18:00 WIB
Himawan,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Seorang siswi SMP di Makassar berinisial SF (15), ditemukan usai menghilang selama 12 hari dari rumahnya di Jalan Cilallang, Kecamatan Rappocini, Makassar. 

Ibu SF, Suryani (39) mengatakan, SF menghilang dari rumahnya sejak tanggal 16 Januari 2020 lalu.

Saat itu, ia pamit untuk pergi ke rumah temannya yang sedang mengadakan acara ulang tahun. Namun, sejak saat itu, SF tidak lagi pulang ke rumahnya. 

"Jumat pagi saya mulai gelisah kenapa ini anak tidak pulang-pulang. Ditelepon tidak aktif. Baru sore sekitar jam 6 dia mulai WhatsApp kakaknya besok pagi (Sabtu) baru pulang," kata Suryani saat diwawancara Kompas.com di kediamannya, Rabu (29/1/2020).

Baca juga: Cerita Siswi SD Diculik 4 Tahun hingga Pulang Dalam Keadaan Hamil

Namun pesan SF yang mengatakan bahwa dirinya bakal pulang tak kunjung terbukti. Hal ini membuat keluarganya resah.

Ayah, kakak, serta keluarga SF bahkan berpencar untuk mencari remaja yang duduk di bangku kelas 3 SMP tersebut. 

Setelah menghilang selama 12 hari, Suryani mengungkapkan, SF akhirnya ditemukan di pinggir Jalan Pampang Raya, Kecamatan Panakkukang, Selasa (28/1/2020) sore. 

Kepada Suryani, SF mengaku diculik oleh dua orang wanita yang berambut panjang dan memiliki tubuh tinggi dan ceking. 

"Kakaknya yang pergi jemput. Adiknya (korban) trauma katanya sakit semua badannya. Katanya dia dibawa ke Gowa, lalu dibawa ke Sudiang, dan Daya," tambah Suryani. 

Baca juga: Siswi SD yang Diculik 4 Tahun hingga Hamil Alami Trauma dan Hendak Melahirkan

Kabar penculikan SF sudah dilaporkan pihak keluarganya ke Polrestabes Makassar.

Bhabinkamtibmas setempat, Aiptu Jamaluddin mengatakan, diduga SF menjadi korban hipnotis oleh seseorang. Namun dia sudah menyerahkan ke unit PPA Polrestabes Makassar. 

"Kalau menurut informasi dari korban sepertinya korban dihipnotis. Menurut korban dia mendapatkan kekerasan diikat, dipukul mendapat kekerasan fisik. Untuk kasusnya kami serahkan ke Polrestabes," ujar Jamaluddin. 

Sementara itu Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko mengatakan bahwa kasus ini masih didalami pihaknya. 

"Sedang didalami," singkat Indratmoko. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com