Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daging Kelelawar Gunungkidul Tetap Diburu Pembeli

Kompas.com - 29/01/2020, 16:41 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Kabar virus corona disebabkan konsumsi daging kelelawar, disebut Sukarwanti tidak berpengaruh dengan penjualan dagangannya.

Dia pun yakin kelelawar bacemnya aman untuk dikonsumsi.

"Sepengetahuan saya di sana (China) itu tidak dimasak, kalau di sini dimasak sampai matang, jadi aman," ucapnya.

Baca juga: Virus Corona Merebak, Warga Tetap Gemar Makan Olahan Daging Kelelawar

Anjar Ardityo, pelanggan Sukarwati, juga tidak peduli dengan kabar konsumsi daging kelelawar sebagai penyebab timbulnya virus corona.

Selain karena khasiatnya, Anjar juga suka dengan rasa daging kelelawar.

"Rasanya enak mirip burung puyuh, kebetulan pas lewat mampir sekalian, karena kuliner seperti codot bacem ini tidak setiap wilayah ada," kata Anjar.

"Selain di Panggang, dulu pernah makan di Kecamatan Purwosari," sambung Anjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com