Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Temui Korban Longsor Bogor, Ridwan Kamil Tinjau Lokasi Banjir Bandung

Kompas.com - 29/01/2020, 12:02 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau kondisi banjir di Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, Selasa (28/1/2020).

Sebelumnya, ia juga menemui para korban bencana longsor di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

Di Baleendah, pria yang akrab disapa Emil itu sempat menyusuri gang rumah warga yang tergenang. Dalam guyuran hujan ia juga mengecek kondisi air di Sungai Cisangkuy.

Baca juga: Kondisi 2 Pasien yang Suspect Virus Corona di RSHS Bandung Membaik

Emil pun menyampaikan permohonan maaf kepada warga terdampak lantaran banjir masih menjadi bencana tahunan di wilayah Bandung Selatan.

Ia pun menekankan, pemerintah terus berupaya mengurangi potensi banjir dengan sejumlah proyek yang sampai saat ini masih berproses.

Baca juga: Ridwan Kamil Sarankan Korban Longsor Bogor Direlokasi ke Wilayah Cigudeg

Minta maaf dan jelaskan proyek Floodway

"Jadi, kami mohon maaf dengan kerja keras di tahun 2020 kejadian seperti ini di masa depan bisa jauh lebih berkurang. Ketua RW ketua RT menyaksikan bahwa usaha dari pemerintah juga dilakukan setiap saat. Kami tidak tinggal diam, tetapi kalau disebut 100 persen bebas saya kira tidak boleh takabur lah," ucap Emil.

Ia menjelaskan, saat ini Kementrian PUPR tengah mengebut proyek floodway Cisangkuy untuk mengurangi beban air di Sungai Citarum serta mengurangi genangan di wilayah Banjaran dan Kamasan.

Baca juga: Atasi Banjir Bandung, Kementrian PUPR Bangun Floodway Cisangkuy

 

Selain itu, pembuatan kolam retensi Andir juga akan dikerjakan tahun ini.

"Jadi kalau dibilang Curug Jompong (Terowongan Nanjung) satu-satunya solusi mengatasi banjir itu keliru, tapi dia bagian dari sistem. Tapi nanti kalau sudah selesai dibelokkan atau istilahnya floodway. Itu Insyaallah 90 persen air yang biasa tumpahnya ke Baleendah dan Dayeuhkolot bisa dibelokkan," jelasnya.

Baca juga: Warga Duga Banjir Bandung Barat Imbas dari Proyek Kereta Cepat

Banjir di Kabupaten Bandung

Diberitakan sebelumnya, banjir masih menggenangi lima kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Lima daerah tergenang antara lain Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Baleendah Kecamatan Rancaekek dan Kecamatan Majalaya.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, banjir disebabkan curah hujan tinggi yang berlangsung sejak Kamis (23/1/2020).

Baca juga: Tangkal Banjir Bandung, Ini Program yang Disiapkan Ridwan Kamil

 

Adapaun ketinggian air bervariasi dari 10 cm hingga 1,9 meter. Daerah dengan genangan tertinggi berada di Kecamatan Baleendah.

"(Penyebabnya) hujan yang tinggi hampir merata diwilayah Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, lalu suplai air lebih dominan dari sungai Citarum dan Cikapundung," ujar Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Provinsi Jawa Barat Budi Budiman Wahyu melalui pesan singkat, Senin (27/1/2020).

Baca juga: Antisipasi Banjir Bandung Raya, Pemprov Jabar Perbanyak Kolam Retensi

Ribuan warga mengungsi

Akibat kejadian itu, ribuan warga terpaksa mengungsi.

Budiman mengatakan, dari data sementara total jumlah warga terdampak banjir di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Rancaekek mencapai 18.046 kepala keluarga atau 59.917 jiwa.

Para pengungsi tersebar disejumlah titik seperti Gedung Inkanas Baleendah, disekolah, masjid, hingga bangunan pabrik.

"Sementara jumlah rumah dan fasilitas umum terendam banjir di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Rancaekek yakni 15.100 rumah, 413 sekolah, 79 tempat ibadah, 18 fasilitas umum lainnya," tutur Budiman. 

Baca juga: Banjir Bandung akibat Konversi Lahan DAS Citarum

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com