Saat itu, pembawa acara undang dirinya untuk menyumbangkan sebuah lagu.
"Nggak bisa nyanyi pun didesak untuk ke panggung, namun menghargai si tuan rumah, dengan terpaksa akhirnya naik ke panggung," ujarnya.
Saat naik ke panggung untuk mulai bernyanyi, tiba-tiba ada pemuda memakai kacamata hitam mendatangi dan mengancam Idealisman.
Sempat terjadi keributan. Akhirnya tuan rumah datang untuk menetralisir dan akhirnya Idealisman kembali ke tempat semula.
Baca juga: Detik-detik Mantan Bupati Nias Selatan Dilempari Kotoran Babi oleh Warga
Dachi mengatakan, kasus seperti ini sudah pernah terjadi tahun 2010.
"Saya tak menduga akan mengalami kejadian seperti ini," katanya.
Bahkan ia menduga, aksi itu sudah terencana.
Sebab pada tahun 2010 lalu dirinya pernah dilempari barang serupa di desa tersebut, karena desa itu salah satu basis pendukung pesaingnya pada pilkada.
Bupati Nias Selatan Hilarius Duha secara tegas menyesalkan insiden keributan yang terjadi kepada mantan Bupati Nias Selatan.
"Peristiwa tersebut tidak seharusnya terjadi, dan sayang disayangkan sekali," kta Hilarius saat di hubungi Kompas.com melalui WhatsApp, Selasa (28/1/2020).
Menurut Hilarius, peristiwa tersebut sangat memalukan.
"Bila ada perselisihan antara keduanya, seharusnya tidak terjadi di muka publik. Memalukan apa pun penjelasannya," lanjutnya.
Baca juga: Bupati Nias Selatan Sesalkan Pelemparan Kotoran Babi ke Mantan Bupati
Kapolres Nias Selatan AKBP I Gede Nakti Widiarta mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan dari mantan Bupati Nias Selatan atas insiden yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Belum, belum ada laporan yang masuk," katanya, Selasa (28/1/2020).
Menurut dia, bila nantinya ada laporan masuk terkait insiden tersebut, pihaknya akan segera menindaklanjutinya sesuai prosedur yang berlaku.
Baca juga: Viral Video Mantan Bupati Nias Selatan Dilempari Kotoran Babi
Sumber: KOMPAS.com (Kontributor Nias, Hendrik Yanto Halawa | Editor: Aprillia Ika, Dony Aprian, Candra Setia Budi, Farid Assifa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.