Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Driver Ojol Perempuan Dilempar Susu Kemasan | Nasib Tragis Norjani, Pawang Ular King Kobra

Kompas.com - 29/01/2020, 06:50 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Berita tentang Norjani, pawang ular di Desa Pak Utan, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, yang sempat menolak diobati setelah berkali-kali digigit king kobra, menjadi perhatian pembaca di Kompas.com di hari kemarin.

Namun, setelah pihak keluarga berhasil membawa Norjani ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, nyawa Norjani tak tertolong. 

Sementara itu, berita tentang seorang driver ojek online perempuan dilempar susu kemasan oleh pegawai kedai kopi, juga menjadi sorotan.

Dimas Satrio, sang anak driver ojol tersebut, menceritakan kronologi di akun media sosialnya.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Driver ojol perempuan dilempar susu kemasan

Ilustrasi media sosialshutterstock Ilustrasi media sosial

Seorang ibu berinisial A (53), yang juga sebagai pengendara ojek online diduga mendapatkan penganiayaan oleh pegawai kedai kopi berinisial Y (23).

Kasus tersebut menjadi viral di media sosial. Warganet pun mengecam tindakan dugaan penganiayaan Y tersebut.

Sementara itu, anak driver ojol tersebut akhirnya membeberkan kronologi peristiwa di Facebook miliknya.

"Pegawai tersebut melempar ibu saya menggunakan susu cair kemasan dan terkena bibirnya yang mengakibatkan bibir ibu saya berdarah. Dan memukul menggunakan papan triplek sebanyak dua kali namun berhasil ditepis," tulis Dimas di akunnya.

Baca berita selengkapnya: Viral Driver Ojol Perempuan Dilempar Susu Kemasan oleh Pegawai Kedai Kopi

2. Norjani, pawang ular king kobra sempat menolak diobati

Tangkapan layar video atraksi Norjani dengan ular king kobra sepanjang 5 meter di Desa Pak Utan, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Sabtu (25/1/2020).istimewa Tangkapan layar video atraksi Norjani dengan ular king kobra sepanjang 5 meter di Desa Pak Utan, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Sabtu (25/1/2020).

Norjani dikabarkan sempat menolak diobati setelah berkali-kali digigit king kobra saat melakukan atraksi, Sabtu (25/1/2020).

Warga bahkan melihat saat digigit, Norjani masih bisa tertawa. Namun, siapa sangka gigitan ular berbisa itu membuat Norjani tewas.

"Korban kemudian meninggal dunia dan dimakamkan hari ini (Senin)," ujar Kapolsek Toho Iptu Dede Hasanuddin, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (27/1/2020).

Baca berita selengkapnya: Digigit King Kobra Sepanjang 5 Meter Berkali-kali, Pawang Ular yang Tewas Sempat Tolak Diobati

3. Video mantan Bupati Nias Selatan dilempar kotoran babi

seorang ibu berusaha melindungi mantan Bupati Nias Selatan Idealisman Dachi, usai terjadi pelemparan dengan kotoran babi yang hampir mengenai dirinya, saat menghadiri acar syukuran atas pemenangan Kepala Desa Hilisatoro Gewa, atas nama Wisnu Duha, Kecamatan Toma, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (25/1/2020) siang.HENDRIK YANTO HALAWA seorang ibu berusaha melindungi mantan Bupati Nias Selatan Idealisman Dachi, usai terjadi pelemparan dengan kotoran babi yang hampir mengenai dirinya, saat menghadiri acar syukuran atas pemenangan Kepala Desa Hilisatoro Gewa, atas nama Wisnu Duha, Kecamatan Toma, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (25/1/2020) siang.

Warganet dihebohkan dengan sebuah video pelemparan kotoran babi yang dilakukan sekelompok remaja terhadap mantan Bupati Nias Selatan, Idealisman Dachi.

Dari peneluran Kompas.com, peristiwa itu terjadi saat mantan Bupati Nias tersebut menghadiri syukuran atas pemenangan Kepala Desa Hilisatoro Gewa Wisnu Duha, Sabtu (25/1/2020) sekitar pukul 13.00 WIB.

Beruntung, pelemparan kotoran tersebut tidak mengenai dirinya.

"Sebenarnya saya tidak ingin hadir, mengingat ada undangan dari Pak Wisnu, saya tidak enakan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/1/2020).

Baca berita selengkapnya: Viral Video Mantan Bupati Nias Selatan Dilempar Kotoran Babi

4. Polisi tetapkan 3 petinggi Sunda Empire tersangka

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Saptono Erlangga tengah menjelaskan penetapan tersangka tiga petinggi Sunda Empire di Mapolda Jabar, Selasa (28/1/2020).KOMPAS.COM/AGIE PERMADI Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Saptono Erlangga tengah menjelaskan penetapan tersangka tiga petinggi Sunda Empire di Mapolda Jabar, Selasa (28/1/2020).

Polisi telah menetapkan tiga petinggi Sunda Empire sebagai tersangka. Ketiga tersangka tersebut yakni NB sebagai perdana menteri, RRN sebagai kaisar dan KAR atau Rangga sebagai Sekjen Sunda Empire.

Menurut Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga, penetapan tersangka tersebut berdasarkan alat bukti dan sejumlah keterangan para ahli.

"Hasil keterangan ahli dan alat bukti, penyidik berkesimpulan kasus ini memenuhi unsur pidana sesuai Pasal 14 dan 15 dengan sengaja menerbitkan keonaran dan menyebarkan berita bohong," ujar Saptono Erlangga saat konferensi pers di Mapolda Jabar, Selasa (28/1/2020).

Baca berita selengkapnya: Tiga Petinggi Sunda Empire Ditetapkan sebagai Tersangka

5. Grab digugat pemilik kedai kopi, Rp 1,12 miliar

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Kasus gugatan pemilik kedai kopi Kopigrafi, Widhiantoro Puji Agus Setiono, di Purwokerto, Jawa Tengah, terhadap PT. Solusi Transportasi Indonesia (Grab) senilai Rp 1,12 miliar, jadi sorotan.

Gugatan tersebut diajukan Widhiantoro, dengan alasan merasa dirugikan atas munculnya toko yang namanya sama dengan kedai miliknya aplikasi Grab Food.

Selain itu, akibat kesamaan nama tersebut, omzet kedai kopi miliknua turun hingga 50 persen.

Sementara itu, sidang perdana kasus tersebut telah digelar pada Senin (27/1/2020) di Pengadilan Negeri (PN) Purwokerto.

Baca berita selengkapnya: Grab Digugat Rp 1,12 Miliar oleh Pemilik Kedai Kopi, Begini Ceritanya

(Penulis: Kontributor Bandung, Agie Permadi | Editor: Dony Aprian, Michael Hangga Wismabrata, David Oliver Purba, Aprillia Ika)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com