Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pawang yang Digigit King Kobra Disebut Lakukan Ritual Jinakkan Ular, Bukan Atraksi

Kompas.com - 28/01/2020, 21:11 WIB
Hendra Cipta,
Khairina

Tim Redaksi

MEMPAWAH, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemusyahwaratan Desa (BPD) Pak Utan, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Udin Marsius mengungkap fakta lain peristiwa tewasnya Norjani, seorang pawang ular akibat digigit king kobra, Sabtu (25/1/2020) kemarin.

Menurut dia, yang dilakukan Norjani melilitkan ular king kobra di badannya tersebut bukan untuk atraksi, melainkan ritual menjinakkan ular.

"Di sini saya ingin menjelaskan, bahwa yang dilakukan Norjani itu bukan atraksi, tapi itu teknik beliau menjinakkan ular," kata Udin kepada sejumlah wartawan, Selasa (28/1/2020).

Baca juga: Fakta Pawang Ular di Kalbar Tewas Digigit King Kobra Saat Atraksi, Dikenal sebagai Dukun

Udin menjelaskan, alasan Norjani melakukan ritual itu di halaman terbuka dan disaksikan sejumlah masyarakat karena di tempat itulah ular king kobra sepanjang 5 meter tersebut ditemukan.

"Jadi kami mohon, anggapan bahwa itu atraksi dicabut. Saya hanya ingin meluruskan," harap Udin.

Udin mengenang Norjani sebagai sosok yang dihormati di kampung. Semasa hidupnya, dia sering mengobati warga, khususnya jika terkena gigitan ular.

"Pak Norjani itu warga yang berjasa bagi kampung, khususnya di Desa Pak Utan ini," ujar Udin.

Baca juga: Fakta Baru Perkelahian yang Tewaskan 2 Pemuda, Bermula dari Perselisihan di Arena Balapan Liar

Diberitakan, Norjani, seorang pawang ular di Desa Pak Utan, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, tewas digigit ular king kobra sebanyak dua kali.

Gigitan pertama di tangan sebelah kanan, gigitan kedua di bagian kening.

Peristiwa itu bermula pada Sabtu, sekitar pukul 16.00 WIB saat Norjani melakukan atraksi di dekat rumahnya.

Sejumlah warga menyaksikan atraksi berbahaya itu.

Namun, saat memegang kobra, tampak binatang berbisa itu meliuk-liuk hingga berkali-kali menggigit Norjani.

Usai terkena dua kali gigitan, Norjani masih tampak biasa saja. Bahkan, saat hendak diobati, dia tampak menolak.

Namun, sekitar pukul 18.30 WIB, Norjani mulai mengalami demam dan dilarikan ke Klinik Susteran di Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.

Usai mengalami demam dan dibawa ke klinik tersebut, Norjani sempat mendapat perawatan medis. Namun, nyawanya tak tertolong.

"Korban kemudian meninggal dunia dan dimakamkan hari ini," ujar Kapolsek Toho Iptu Dede Hasanuddin, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (27/1/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com