YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Sejak Desember 2019, sedikitnya ada 60 hewan ternak di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang mati mendadak.
Namun, hanya enam hewan yang dipastikan mati karena terjangkit penyakit dari bakteri antraks.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Gunungkidul Kelik Yuniantoro mengatakan, kebanyakan hewan mati mendadak akibat keracunan, kurang gizi, larva lalat, radang rahim, demam, kembung dan kurang susu.
"Sebagian besar mati karena keracunan, ada 16 ekor. Untuk yang positif antraks Sapi 2 ekor dan 3 ekor kambi di Ngrejek Wetan (Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong, dan 1 sapi di Desa Pucanganom (Kecamatan Rongkop)," kata Kelik ditemui di kantornya Selasa (28/1/2020).
Baca juga: Penderita Antraks di Gunungkidul Capai 30 Orang
Kelik mengatakan, saat ini pemerintah sedang melakukan vaksinasi ternak yang ada di zona kuning antraks atau sekitar Desa Bedoyo.
Untuk zona merah di Dusun Ngrejek Wetan dan Kulon, sudah dilakukan vaksinasi.
Selain itu, Pemkab Gunungkidul juga menyemprot lokasi penyembelihan hewan yang positif antraks dengan formalin.
Baca juga: Sejak Antraks Muncul, Pedagang Hanya Mampu Jual 2 Kg Daging per Hari
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul juga mulai mengkaji penutupan sementara pasar hewan untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.
"Pasar hewan itu buka-nya hanya seminggu sekali. Tetap dilakukan penutupan saat buka. Nantinya untuk pembersihan dari bakteri antraks," kata Kelik.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul merilis ada 30 orang yang positif antraks.
Sebagian besar menunjukkan gejala terserang antraks di kulitnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.