Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Eks Sandera Abu Sayyaf, Gagal Melarikan Diri karena Pingsan, Jalan 2 Hari 2 Malam

Kompas.com - 28/01/2020, 16:16 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Warga Baubau, Sulawesi Tenggara, Muhammad Farhan (27) kini bebas setelah disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan selama lima bulan.

Sebelum menghirup udara kebebasan, Farhan bercerita, dirinya dua kali mencoba melarikan diri.

Farhan sempat jatuh bangun mencoba membebaskan diri dari kelompok tersebut. Usahanya tak selalu berhasil.

Namun, Farhan kini dapat berkumpul lagi dengan keluarganya.

Baca juga: Mahfud MD Akan ke Malaysia, Bahas Penculikan WNI oleh Abu Sayyaf

Gagal melarikan diri karena pingsan

Ilustrasi penyanderaan.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi penyanderaan.

Farhan menuturkan, kelompok Abu Sayyaf menculik dirinya, ayah kandungnya, Maharudin dan Samiun.

Mereka bertiga diculik pada September 2019 saat mencari ikan di perairan Lahad Datu, Malaysia.

Farhan dan kedua sandera lainnya pernah mencoba kabur.

Tetapi dalam pelariannya, Farhan jatuh dan pingsan. Sementara Maharudin Lunani dan Samiun berhasil lari saat itu.

Karena pingsan, kelompok Abu Sayyaf kembali menyanderanya.

Baca juga: Pemerintah Cari Solusi Jangka Panjang soal Penculikan WNI oleh Abu Sayyaf

Jalan dua hari dua malam

Ilustrasi jalan kakierlobrown Ilustrasi jalan kaki

Empat bulan lamanya disandera, Farhan kembali menemukan celah untuk melarikan diri.

Desember 2019, militer Filipina menggempur lokasi pertahanan kelompok Abu Sayyaf.

Kesempatan itu digunakan Farhan untuk lari. Ia berhasil melarikan diri dari kelompok penyandera.

Namun tak berhenti di situ, Farhan terlunta-lunta selama dua hari. Ia berusaha mencari perkampungan penduduk.

"Jalan dua hari dua malam, ketemu warga di kampung dan minta tolong antarkan militer Filipina," tutur Farhan.

Baca juga: 5 WNI Diculik di Malaysia, Mahfud MD: Abu Sayyaf Tidak Mati-mati

Tebusan 8 miliar

Ilustrasi.IST Ilustrasi.

Sebelumnya, kelompok Abu Sayyaf sempat meminta tebusan Rp 8 miliar untuk membebaskan Farhan dan dua sandera lainnya.

Hal itu diketahui dari rekaman video yang viral di laman Facebook.

Selama disandera, Farhan mengaku kerap mendapatkan perlakuan kasar dari kelompok tersebut.

Mereka kerap dipukul menggunakan senjata dan dimarahi.

Namun, ketiganya akhirnya berhasil melarikan diri.

Farhan pun kini bertemu dengan sang ayah yang lebih dulu melarikan diri, serta berkumpul bersama keluarganya, Jumat (24/1/2020).

Kedatangan Farhan disambut dengan sukacita oleh keluarga.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Baubau, Defriatno Neke | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com