Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Politik: Istri Wali Kota Batam Ikut Pilkada Kepri 2020, Ubah Peta Pilgub

Kompas.com - 28/01/2020, 14:10 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Nama yang jarang diperbincangkan di arena pilkada di Kepulauan Riau adalah nama Marlin.

Marlin merupakan istri Wali Kota Batam, HM Rudi, yang sudah mendeklarasikan dirinya maju di Pilkada Kepri 2020 sebagai wakil gubernur.

Ada nama yang disebut sebut menjadi pilihan Marlin dan tentunya Partai NasDem.

Baca juga: Ambil Formulir di DPD Golkar, Wali Kota Batam Pastikan Maju Pilkada Kepri 2020

Dua nama jadi alternatif yakni Ketua DPD Golkar Kepri Ansar Ahmad dan Plt Gubernur Kepri Isdianto.

Mengapa sosok ibu rumah tangga yang tidak pernah punya jam terbang di politik Kepri berani mencalonkan dirinya dan diusung oleh Partai NasDem yang notabene pemilik enam kursi di DPRD Kepri? 

Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi Dukung Wali Kota Batam Maju Pilkada Kepri

Mengapa istri Wali Kota Batam mencalonkan diri? 

Robby Patria pengamat politik Kepri kepada Kompas.com mengatakan hal ini disebabkan mungkin karena Marlin istri Rudi Wali Kota Batam yang punya nama lumayan ngetop di Batam.

Bahkan hasil survei lembaga terkemuka di Indonesia, SMRC menempatkan Rudi sebagai calon dengan tingkat keterpilihan tinggi, ngetop dan sebagainya.

Baca juga: Panglima TNI Tekankan Prajurit Jaga Netralitas di Pilkada Serentak 2020

Jika pilkada Batam dilakukan hari ini salah satu pertanyaan, siapa yang anda pilih, maka yang memilih Rudi tinggi dibandingkan dengan calon lainnya.

"Popularitas Rudi dari hasil SMRC menembus angka melewati angka psikologis. Di atas 70 persen," kata Robby Patria melalui telepon, Senin (27/1/2020).

Lantas apa hubungan pencalonan Marlin dengan Rudi?

Baca juga: Istri Musthofa Kamal Pasha Deklarasi Maju di Pilkada Mojokerto

Popularitas Wali Kota Batam

 

Robby mengatakan di sini bisa dikatakan, kampanye Rudi maka kampanye Marlin.

Rudi tidak perlu kampanye maksimal untuk dirinya karena sudah tiga kali ikut pilkada jika dia ikut pilkada Batam.

Karena sebelumnya Rudi sudah ikut pilkada menjadi wakil Ahmad Dahlan dan menang.

Tahun 2020 adalah pilkada ketiga bagi Sekretaris DPD Nasdem Kepri itu ikut pilkada.

Baca juga: Terkait Virus Corona, 235 WN China Dipulangkan dari Batam

Wajar jika lebih mengoptimalkan istrinya untuk dikampanyekan.

Apalagi Batam sebagai pemilih terbesar pertama di Kepri menjadikan sosok Marlin jadi pertimbangan calon dari luar Batam

"Artinya duet Batam Tanjungpinang atau Karimun Batam ternyata menjadi menarik. Karena Batam, Karimun dan Tanjungpinang sebagai komposisi pemilih terbesar di Kepri. Dan Batam mencangkup lebih dari 55 persen pemilih di Kepri," papar Robby.

Baca juga: RSBP Batam Siagakan 7 Ruangan Isolasi untuk Pasien Virus Corona

Tidak ingin ketinggalan kereta

Lebih jauh Robby mengaku semakin dekat dengan masa pendaftaran di Juni 2020, maka Isdianto, Soerya Respationo, Ismeth Abdullah dan Ansar Ahmad semakin banyak melakukan sosialisasi.

Karena masa masa kampanye pilkada 2020 terbilang singkat tidak sampai dua bulan. Artinya semakin cepat mendatangi pemilih, adalah pilihan terbaik.

"Jika menunggu setelah penetapan baru mau melakukan sosialisasi, maka disebut sebagai pengantin yang ketinggalan kereta," sebut Robby.

Baca juga: Viral Warga Batam Suspek Virus Corona, RSUD Embung Fatimah: Itu Hoaks

Robby menambahkan sampai di akhir Januari 2020, calon yang sudah mendekati kepastian berpasangan adalah Ismeth Abdullah dan Irwan Nasir yang kini menjadi Bupati Meranti dua periode.

Namun pasangan ini belum jelas soal perahu partai. Sehingga beberapa tim intinya mulai menggunakan alternatif jalur perseorangan.

Formulir minta dukungan KTP pun mulai ditebarkan di Kepri, mencari 120 ribu dukungan yang harus diserahkan Februari 2020 bukan perkara mudah.

Artinya Ismeth dan Irwan Nasir harus berjuang maksimal mendapatkan partai, karena pasangan sudah ditemukan. Tapi 'kapal' belum ada membawa ke KPU.

Baca juga: Hadapi Virus Corona, Dinkes Batam Siagakan 2 Rumah Sakit hingga Alat Thermal Scanner

Posisi Ansar Ahmad

Laih halnya dengan Ansar Ahmad dari Golkar sudah mendapatkan partai, dengan komposisi 8 kursi di DPRD Kepri, Ansar hanya mencari satu kursi lagi untuk bisa mengusung hingga ke KPU.

Jika Ansar bergabung dengan Nasdem maka Marlin otomatis akan menjadi wakil Ansar.

Dengan perolehan suara di pemilu 2019 sangat memuaskan lebih dari 150 ribu suara, Ansar memang salah satu kandidat yang dijagokan banyak pihak memimpin Kepri.

Baca juga: Suap Gubernur Kepri, Kock Meng Dituntut Dua Tahun Penjara

Artinya bisa dibayangkan peta Ansar Marlin cukup kuat, Ansar dianggap akan mendapatkan suara di Tanjungpinang, Bintan, Natuna dan Anambas.

Sementara Marlin akan diupayakan mendapat dukungan dari pemilih Rudi di pilkada Batam, karena sebagai putri Karimun, Marlin diprediksi juga akan mendapatkan suara di Karimun.

"Suara pemilih Karimun jika Isdianto ikut pilkada maka hanya ada dua calon kelahiran Karimun yakni Isdianto dan Marlin. Pasangan ini akan diperhitungkan di pilkada," terangnya.

Baca juga: Pilkada Surabaya, 5 Partai Deklarasi Dukung Mantan Kapolda Jatim

Pertanyaan pemilih

Ditanyai apakah Ansar serius ikut pilkada Kepri?

Pengamat politik yang juga mantan komisoner KPU Tanjungpinang ini mengatakan itulah pertanyaan yang ada di pemilih.

Sanggupkah Ansar meninggalkan kursi DPR RI?

Baca juga: Gerindra Siapkan 8 Nama Hadapi Pilkada Sumbar 2020

 

Lantas apakah Ansar juga akan menyuruh anaknya atau istrinya ikut pilkada Bintan yang disebut sebut bergandengan dengan Bupati Bintan Apri Sujadi?

"Membayangkan ayah dan anak ikut pilkada, dan jika berpasangan dengan Marlin, tentu ini jadi kajian menarik dalam perilaku politisi Indonesia soal kekuasaan," pungkas Robby Patria.

Baca juga: Biaya Pilkada 2020 di Jember Naik, dari Rp 89 Miliar Jadi Rp 104 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com