Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wali Kota Tarakan Soal Anaknya yang Nyaris Terjebak di China Saat Corona Mewabah

Kompas.com - 28/01/2020, 13:45 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Wali Kota Tarakan, Kalimantan Utara, dr Khairul menceritakan anaknya nyaris terjebak virus corona di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.

Putrinya yang bernama Syadza Ulima Azalia Khair merupakan mahasiswa semester VI Fakultas Kedokteran di Universitas Hubei, Kota Xiangyang, Provinsi Hubei.

Jarak tempat tinggal anaknya dengan Kota Wuhan, tempat virus corona merebak, hanya empat jam dengan kereta api.

Baca juga: Orangtua Mahasiswa di Wuhan: Jujur Pengin Dia Cepat Pulang, tapi Kita Tak Boleh Egois

Khairul mengatakan kampus sudah meliburkan anaknya sejak Rabu (15/1/2020). Saat itu situasi di Xiangyang dan Kota Wuhan belum seheboh sekarang.

Karena masa liburan kampus pendek, Khairul tak ingin anaknya kembali ke Indonesia. Apalagi anaknya harus kembali masuk kampus pada 17 Februari 2020.

Lalu, anaknya beserta delapan temannya yang juga mahasiswa dari Indonesia di Kota Xiangyang, memilih liburan di Shanghai, Selasa (22/1/2020).

Baca juga: 5 Mahasiswa Aceh dari China Tiba di Jakarta

Di Shanghai kedelapan mahasiswa ini menginap di apartemen menghabiskan masa liburannya. Namun, kesembilan mahasiswa ini didatangi pemilik apartemen dan polisi.

"Mereka diperiksa minta cabut dari apartemen itu setelah informasi virus corona mulai merebak di beberapa kota sekitar. Duit bayar apartemen dikembalikan," ungkap dr Khairul saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/1/2020) malam.

"Mau enggak mau mereka harus pulang ke Indonesia. Semua akses keluar masuk di Hubei di tutup," tambahnya.

Saat bersamaan Kota Wuhan sudah di karantina, termasuk di kota-kota sekitarnya. Akses keluar masuk di provinsi Hubei ditutup.

Kedelapan mahasiswa Indonesia ini akhirnya menginap di hotel di Kota Shanghai.

"Saya minta mereka pulang saja ke Indonesia," kata dia.

Akhirnya ke sembilan mahasiswa ini terbang dari Shanghai dan tiba di Jakarta, Sabtu (25/1/2020).

Tak lama berselang, Kedutaan Besar Indonesia di China juga meminta para mahasiswa Indonesia pulang sampai situasi kembali aman.

Bahkan, kata dr Khairul Universitas Hubei mengumumkan kampus ditutup sampai waktu tak ditentukan, dan situasi benar-benar aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com