SAMARINDA, KOMPAS.com - Wali Kota Tarakan, Kalimantan Utara, dr Khairul menceritakan anaknya nyaris terjebak virus corona di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.
Putrinya yang bernama Syadza Ulima Azalia Khair merupakan mahasiswa semester VI Fakultas Kedokteran di Universitas Hubei, Kota Xiangyang, Provinsi Hubei.
Jarak tempat tinggal anaknya dengan Kota Wuhan, tempat virus corona merebak, hanya empat jam dengan kereta api.
Baca juga: Orangtua Mahasiswa di Wuhan: Jujur Pengin Dia Cepat Pulang, tapi Kita Tak Boleh Egois
Khairul mengatakan kampus sudah meliburkan anaknya sejak Rabu (15/1/2020). Saat itu situasi di Xiangyang dan Kota Wuhan belum seheboh sekarang.
Karena masa liburan kampus pendek, Khairul tak ingin anaknya kembali ke Indonesia. Apalagi anaknya harus kembali masuk kampus pada 17 Februari 2020.
Lalu, anaknya beserta delapan temannya yang juga mahasiswa dari Indonesia di Kota Xiangyang, memilih liburan di Shanghai, Selasa (22/1/2020).
Baca juga: 5 Mahasiswa Aceh dari China Tiba di Jakarta
Di Shanghai kedelapan mahasiswa ini menginap di apartemen menghabiskan masa liburannya. Namun, kesembilan mahasiswa ini didatangi pemilik apartemen dan polisi.
"Mereka diperiksa minta cabut dari apartemen itu setelah informasi virus corona mulai merebak di beberapa kota sekitar. Duit bayar apartemen dikembalikan," ungkap dr Khairul saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/1/2020) malam.
"Mau enggak mau mereka harus pulang ke Indonesia. Semua akses keluar masuk di Hubei di tutup," tambahnya.