Pihaknya langsung mencoba untuk mencari tahu keberadaan korban pada Jumat (24/1/2020) sore ke rumah ayahnya yang selama ini telah berpisah dengan ibu kandungnya.
"Saat menanyakan ke ayahnya saat Jumat, ayahnya bilang anaknya sudah ada di rumahnya. Jadi, kami pun pihak sekolah sudah tenang waktu itu karena menganggap anak itu sudah sama ayahnya," ungkap dia.
Sampai sekarang kasus ini masih terus diselidiki oleh pihak kepolisian.
Proses otopsi korban pun sampai sekarang masih dalam tahap pemeriksaan para ahli forensik dari Polda Jabar.
Diberitakan sebelumnya, warga Cilembang, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, digegerkan dengan temuan sesosok mayat perempuan tersembunyi di gorong-gorong depan gerbang sekolahnya di SMPN 6 Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) sore.
Mayat tersebut saat ditemukan masih berseragam lengkap pakaian pramuka berkerudung.
Di samping jasad ditemukan tas sekolah berisi identitas serta buku-buku sekolah.
Tim Unit Identifikasi atau Inafis Polres Tasikmalaya Kota berhasil mengevakuasi jenazah yang tersembunyi tersebut dengan cara membongkar tembok beton saluran drainase.
Dalam buku-buku di tas berwarna pink dekat mayat tersebut tertera nama korban, Delis Sulistina, salah satu siswi kelas VII D SMPN 6 Tasikmalaya.
"Awalnya setiap hujan gorong-gorong di depan rumah saya airnya selalu meluap ke jalan. Tak biasanya kalau hujan juga biasanya gorong-gorong ini lancar. Setelah dicek oleh warga, ditemukan ada orang di dalamnya yang menghambat saluran air dan hanya terlihat itu awalnya kerudungnya. Kami kaget ada kayak mayat, langsung lapor polisi," jelas Nining (48), salah seorang warga setempat yang rumahnya berhadapan dengan SMPN 6 Tasikmalaya di lokasi kejadian, Senin sore.
Hal sama diutarakan Jajang (56), warga setempat lainnya yang menduga jenazah tersebut telah beberapa hari tersembunyi di saluran drainase.
Baca juga: Mayat Perempuan Berseragam Pramuka di Tasikmalaya Diduga Korban Bullying
Soalnya, saat pertama kali diketahui warga, mayat itu menebar bau menyengat seperti bau bangkai tikus sampai ke permukiman di depan sekitar drainase tersebut.
Setelah meyakini bahwa benda yang menghambat saluran drainase itu sesosok mayat, warga pun langsung melaporkan kejadian ini ke kepolisian.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.