Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Ditemukannya Mayat Perempuan Berseragam Pramuka di Drainase SMP Tasikmayala

Kompas.com - 28/01/2020, 10:43 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Mayat perempuan berseragam pramuka ditemukan di saluran drainase depan gerbang SMPN 6 Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (27/1/2020).

Mayat tersebut diketahui bernama Delis Sulistina, yang merupakan siswi kelas VII D di SMP tersebut.

Mayat yang tersembunyi di drainase itu berhasil dievakuasi oleh tim unit identifikasi Polres Tasikmalaya setelah membongkar tembok beton saluran drainase tersebut.

Baca juga: Bikin Geger, Mayat Perempuan Berseragam Pramuka di Drainase SMP Tasikmalaya

Awal penemuan mayat itu sendiri berawal saat hujan dan air meluap ke jalan sehingga membuat warga curiga ada sampah yang menyumbat di drainase itu.

Nining (48), salah seorang warga setempat yang rumahnya berhadapan dengan SMPN 6 Tasikmalaya, mengungkapkan mangatakan, awalnya setiap hujan gorong-gorong di depan rumahnya airnya selalu meluap ke jalan.

"Tak biasanya kalau hujan juga biasanya gorong-gorong ini lancar," kata Nining di lokasi kejadian, Senin sore.

Baca juga: Mayat Perempuan Berseragam Pramuka di Tasikmalaya Pernah Dilaporkan Hilang

Untuk mengetahui penyebab air tersebut meluap, warga pun mengecek drainase itu. Dan benar saja, saat dicek ditemukan ada orang di dalamnya.

"Saat dicek hanya terlihat itu awalnya kerudungnya. Kami kaget ada kayak mayat, langsung lapor polisi," jelasnya.

Hal sama dikatakan warga setempat bernama Jajang (56), ia menduga jenazah tersebut telah beberapa hari tersembunyi di saluran drainase tersebut.

Baca juga: Mayat Perempuan Berseragam Pramuka di Tasikmalaya Diduga Korban Bullying

Soalnya, saat kali pertama diketahui warga, baunya telah menyengat seperti bau bangkai tikus dan tercium sampai ke pemukiman warga di depan sekitar drainase tersebut.

Setelah meyakini bahwa benda yang menghambat saluran drainase itu sesosok mayat, warga pun langsung melaporkan kejadian ini ke kepolisian.

"Sempat dicek oleh warga karena di gorong-gorong itu menyengat bau bangkai. Saat mencoba dicek benda apa yang mampet di gorong-gorong, ternyata manusia," ungkapnya.

Baca juga: Kronologi Video Viral Mantan Bupati Nias Selatan Dilempari Kotoran Babi

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Sudiantoro mengatakan, mayat perempuan tersebut ditemukan pertama kali oleh satpam sekolah.

"Kali pertama ditemukan kaki korban setelah dilakukan galian tembok beton drainase untuk memastikan ada mayat. Sekarang kita masih mengumpulkan keterangan dan hasil otopsi jenazah," ujarnya.

Baca juga: Dilempar Kotoran Babi, Mantan Bupati Nias Selatan: Saya Tak Menduga Akan Mengalami Kejadian Seperti Ini

Guna mengetahui penyebab kematian korban, kata dia, polisi telah memintai keterangan saksi serta membawa jasad korban untuk diotopsi.

"Kalau penyebabnya sampai saat ini belum bisa menyimpulkan. Hanya saat ditemukan masih berseragam lengkap Pramuka. Kita cek ke lapangan betul di gorong-gorong dekat sekolah," jelasnya.

(Penulis: Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor: Aprilia Ika, Dony Aprian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com