Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona, Masyarakat Minta Penerbangan China ke Manado Ditutup Sementara

Kompas.com - 27/01/2020, 21:00 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Khairina

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Sejumlah warga yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) wilayah teritorial Sulawesi Utara meminta agar pemerintah menghentikan sementara penerbangan langsung China ke Manado, sampai  virus corona benar-benar dipastikan aman dan steril.

Aspirasi itu disampaikan GMBI saat datang ke kantor DPRD Sulut, Senin (27/1/2020). Mereka diterima oleh anggota Komisi IV.

Mereka juga meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut agar mengeluarkan aturan agar seluruh turis atau pendatang dari China melakukan medical check up.

Baca juga: Hoaks, Pasien Terkena Virus Corona Dirawat di RSUD Moewardi Solo, Dokter: Kami Pantau Kena Bronkitis Akut

Termasuk juga tenaga kerja asing asal China di perusahaan-perusahaan yang ada di daerah ini.

"Pemerintah juga harus memastikan status pasien yang diduga terkena virus corona di RSUP Kandou Manado. Apabila pasien tersebut terkena virus corona, maka Pemprov Sulut segera menetapkan status darurat, tanpa ada yang disembunyikan,” kata Hendrik Marius, pimpinan GMBI Wilter Sulut.

Menanggapi itu, Wakil Ketua DPRD Sulut Victor Mailangkay mengimbau seluruh warga di Sulut tetap tenang dan memberikan kepercayaan penuh kepada pemerintah.

"Sepatutnya, hal ini diantisipasi tidak hanya pemerintah saja, melainkan seluruh komponen masyarakat Sulut yang ada. Mungkin salah satu langkah bijak yang perlu diambil oleh pemerintah Sulut yakni memberhentikan untuk sementara penerbangan dari China ke Sulut sambil melihat perkembangan ke depannya," kata Victor.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV Careig Runtu mengatakan, akan segera memanggil Dinas Kesehatan dan Dinas Pariwisata sebagai tindak lanjut dari aspirasi yang disampaikan.

“Sesudah itu akan bersama-sama turun lapangan melihat langsung apa yang diharapkan masyarakat Sulut terhadap keamanan dari virus corona ini,” kata Careig.

Baca juga: Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda Bantah Periksa 8 Warga Terduga Virus Corona

Kemudian, anggota Komisi IV Richard Sualang menjelaskan, virus corona terjadi di Wuhan, bukan di Indonesia.

"Namun, Komisi IV bersama Dinas Kesehatan dan Dinas Pariwisata Sulut akan turun lapangan untuk mengontrol dinamika tenaga kerja asing (TKA) dan para turis yang ada di Sulut," kata Richard.

Anggota Komisi IV Melky Pangemanan menambahkan, pihaknya telah menghubungi PT Angkasa Pura terkait kedatangan turis China ke Sulut.

“Kita akan bersama dinas-dinas terkait, dan perwakilan GMBI turun lapangan memastikan aman atau tidak Sulut dari ancaman virus corona,” kata Melky.

Kepala Dinas Pariwisata Sulut Henry Kaitjily, tak mau berkomentar banyak terkait tuntutan tersebut.

"Tunggu saja besok di acara dengar pendapat dengan Komisi IV," singkat Henry lewat pesan singkat saat dikonfirmasi, Senin malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com