Namun, Atikah justru menjelaskan bahwa angka tersebut sudah termasuk untuk sewa kios permanen yang bakal digunakan sebagai tempat jualan es degan.
"Buat stan (kios) Rp 10 juta setahun, terus sama beli kelapa Rp 5 juta," ucap dia.
Jawaban tersebut kembali membuat Jokowi tertawa.
Begitu juga dengan para penerima sertifikat lain yang memadati Gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP).
Jokowi pun mengingatkan kepada Atikah, supaya lebih bijak dalam menghitung jumlah uang yang bakal dipinjam untuk keperluan modal usaha.
Menurut Jokowi, peminjaman uang agar lebih disesuaikan lagi dengan kemampuan Atikah dalam mencicil dan melunasi pinjaman.
"Masak jualan es degan saja sampai pinjam Rp 20 juta. Kalau begitu, Rp 15 juta kan cukup," kata Jokowi.
Baca juga: Balita Warga China di Ruang Isolasi RSUD NTB Bukan Suspect Virus Corona
Jokowi kemudian mengingatkan agar masyarakat tidak mudah menentukan jumlah pinjaman uang ke bank.
Jokowi mengingatkan agar sertifikat tersebut jangan sampai dirampas oleh pihak bank, hanya karena warga tidak mampu mencicil pengembalian pinjaman.
"Hati-hati lho, jangan-jangan yang Rp 5 juta ini mau buat nyicil sepeda motor baru. Hati-hati ya, kalau mau pinjam di bank dihitung dulu untuk beli apa, harus dirinci betul. Kalau enggak ya pinjam Rp 15 juta saja, jangan Rp 20 juta, nyicilnya berat lho," kata Jokowi.
"Kalau nanti enggak bisa nyicil, ini (sertifikat) hilang lho, hati-hati," kata Jokowi.