BANJARMASIN, KOMPAS.com - Empat mahasiswa Indonesia asal Kalimantan Selatan (Kalsel) terjebak di dalam asrama mahasiswa di kampus Jiangsu Institute of Commerce (JIC), di Provinsi Jiangsu, China pascamerebaknya virus korona.
Salah satu yang terjebak adalah Ayu Febriana (19), warga Banjarmasin yang beralamat di Banjarmasin Selatan, Kalsel.
Riri Firman, ibu Ayu menuturkan, anaknya saat ini sangat membutuhkan masker, antiseptik dan vitamin.
"Setiap saat dia hubungi saya, terakhir kata dia, masker untuk mahasiswa Indonesia di Nanjing sudah menipis. Selain masker, mereka juga di sana butuh antiseptik dan vitamin," ujar Riri Firman saat dikonfirmasi, Senin (27/1/2020).
Baca juga: Virus Corona, Bupati Konawe Utara Minta 10 Mahasiswa Kedokteran di Wuhan Dipulangkan
Riri berujar, sudah 4 hari Ayu terjebak di dalam asrama bersama mahasiswa Indonesia asal Kalsel lainnya.
Beruntung, kata Riri, di sekitar asrama yang mereka tempati masih ada sebuah supermarket yang buka melayani pembeli sehingga bahan makanan masih tersedia.
"Kalau bahan makanan masih ada, katanya masih ada satu supermarket yang buka, tapi kalau nanti tutup juga, saya enggak tau lagi bagaimana nasib mereka di sana," jelas Riri.
Ayu, jelas Riri sudah menjadi mahasiswa di JIC, Nanjing, ibu kota Provinsi Jiangsu selama 3 tahun.
Ayu berangkat ke China pada tahun 2016 lalu setelah mendapat beasiswa dari pemerintah.
Yang membuat Riri sedih, sebelum virus corona menyebar, Ayu sebenarnya sudah bisa kembali ke Indonesia setelah menamatkan program kuliah D3-nya.
Baca juga: AP II Bantah Ada Penumpang Meninggal di Bandara Soetta Karena Virus Corona
Namun, karena keinginannya lanjut S1, Ayu terpaksa bertahan untuk mengikuti program mahasiswa magang.
"Sebenarnya dia sudah bisa pulang ke Indonesia tahun lalu, tapi karena ingin lanjut S1, dia terpaksa tinggal dan mengikuti program magang. Bulan Mei tahun ini dia sudah wisuda di sana," kata Riri sedih.
Riri pun mengaku bingung antara ingin memulangkan Ayu atau tidak.
Pasalnya, sepengetahuannya, pemerintah China kini melarang seluruh mahasiswa di Nanjing untuk keluar dari kampus.
"Katanya pemerintah di sana melarang dan meminta mahasiswa bertahan di dalam asrama, karena di Bandara Nanjing, virus ini bisa lebih cepat menyebar dan menulari siapa saja, itu yang membuat saya khawatir," tambahnya.
Riri pun berharap agar KBRI di Tiongkok segera menyalurkan masker, antiseptik, dan juga vitamin kepada seluruh mahasiswa Indonesia yang ada di Nanjing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.