Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Bengkulu Nyatakan Wilayahnya Aman dari Virus Corona dan Siagakan RSUD M Yunus

Kompas.com - 27/01/2020, 14:32 WIB
Firmansyah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Virus Corona atau 2019-nCoV merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan manusia. Virus ini berbahaya jika telah masuk dan merusak fungsi paru-paru.

Diketahui awal mula virus tersebut ditemukan di Wuhan, China, pada Desember 2019.  

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah memastikan Provinsi Bengkulu aman dari penyebaran virus corona.

Ia mengatakan pintu masuk Bengkulu (Bandara Fatmawati, Pelabuhan Pulau Baai) telah dijaga. Di Bandara Fatmawati sekarang sudah dipasang Thermal Scanner guna memastikan para orang asing yang tiba, terutama dari daerah asal virus tersebut (Wuhan China) tidak terjangkit. 

"Bengkulu bebas dari virus corona, langkah antisipasi kemungkinan virus tersebut masuk telah dilakukan dengan menscreening setiap orang yang masuk melalui, jalur darat, udara maupun laut," kata Rohidin melalui rilis, Senin (27/1/2020).

Baca juga: Viral Warga Batam Suspek Virus Corona, RSUD Embung Fatimah: Itu Hoaks

Deteksi dini

"Jadi kemungkinan virus corona masuk Bengkulu sangat kecil. Disamping itu, Pemprov juga menggandeng seluruh stakeholder untuk saling berperan dalam langkah pencegahan, termasuk dengan rekan media yang diharapkan mampu mengedukasi masyarakat dengan informasi yang benar." 

Menurut Gubernur, Deteksi dini sebagai upaya pengawasan penyebaran virus corona telah dilakukan petugas, secara kerjasama dari pihak Imigrasi, KKP, dan Kesehatan.

Begitupun, telah disiapkan ruangan dan petugas khusus di Rumah Sakit M. Yunus agar ketika ada kasus dapat langsung dilakukan tindakan/penanganan. 

Terakhir Gubernur pun menghimbau, masyarakat Bengkulu tidak perlu panik dan galau, pemerintah telah melakukan penanganan secara intensif dan sistematis untuk melindungi masyarakat.

Terkait Informasi penanganan perlu disebar ke masyarakat, agar masyarakat tenang dan tidak panik. 

"Untuk masyarakat, juga tidak perlu panik dan galau pemerintah telah melakukan upaya sebaik mungkin untuk melindungi masyarakat," kata Rohidin.

Baca juga: Kisah Mahasiswa Aceh Terisolasi Virus Corona Wuhan, Uang Rp 50 Juta pun Tak Cukup...

Gejala virus corona

Dijelaskan, Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RSUD M Yunus Dr. Ismir Fahri, pada umumnya gejala yang dirasakan pasien terinfeksi positif virus corona adalah demam, batuk, dan sesak napas.

Menurutnya, RSUD M Yunus telah menyiapkan ruangan dan petugas khusus untuk penanganan virus corona. 

"Untuk memastikan seseorang terjangkit virus corona perlu pemeriksaan lebih lanjut, sehingga ketika ditemukan pasien yang terduga terpapar virus tersebut, statusnya tidak langsung bahaya namun masih dalam tahap dengan kecurigaan," terang Ismir.

Ismi menjelaskan dalam penelitian sebenarnya virus corona akan mati pada suhu ruangan yang cukup panas, dan virus tersebut juga dapat mati dengan alkohol kadar 70 persen. 

"Bengkulu merupakan daerah tropis yang memiliki suhu cukup panas, sehingga virus corona sulit untuk berkembang dan pasti akan cepat mati. Untuk itu, penyebaran virus corona di Bengkulu Insyaallah tidak ada," jelas Ismir yang juga menjabat sebagai Wakil Direktur RSUD M Yunus.

Baca juga: Virus Corona Merebak, Pedagang Kelelawar Pasar Burung Depok Solo Tak Khawatir dan Tetap Berjualan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com