Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Thomas, Anak Petani Bikin Video Parodi Balap Motor: Dikomentari MotoGP, Serasa Mimpi

Kompas.com - 27/01/2020, 13:59 WIB
Idon Tanjung,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Thomas Hardianto (20), sosok di balik viralnya video parodi balap MotoGP di media sosial. 

Video tersebut bahkan mendapat komentar dari pihak MotoGP melalui akun resmi Twitternya.

Ketika dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (27/1/2020), Thomas mengaku tak menyangka videonya mendapat komentar dari MotoGP.

"Rasa kayak mimpi gitu. Banyak orang kasih tahu videonya dikomentari MotoGP. Ya, kaget juga, karena gak nyangka sampai ke situ," ungkap Thomas.

Dia pun sangat senang dan bangga karena video yang dibuat itu mendapat respons dari MotoGP.

Thomas merupakan anak dari pasangan Yohanes Panut dan Metik Raiman. Orangtuanya bekerja sebagai petani sawit.

Baca juga: Viral Warga Batam Suspek Virus Corona, RSUD Embung Fatimah: Itu Hoaks

Mereka tinggal di Desa Tanah Datar, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau.

Anak ketiga dari tiga bersaudara itu adalah seorang mahasiswa semester lima di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Rengah, Inhu.

Sebelum videonya viral hingga dikomentari MotoGP, Thomas menceritakan awal mula pembuatan parodi balap MotoGP.

Video pertama kali dibuat pada bulan Desember 2019 lalu. Awalnya, Thomas membuat sejumlah konten video dengan tema yang berbeda.

"Awalnya saya buat konten video tentang gym atau fitnes, terus saya share ke media sosial. Tapi kurang peminat. Setelah itu saya coba buat video prank-prank gitu, tapi view-nya juga dikit," cerita Thomas.

Pada suatu hari, terlintas di pikirannya untuk membuat video parodi balap MotoGP.

Dia kemudian mengajak beberapa orang teman-teman di sekitar tempat tinggalnya yang masih pelajar SMA dan SMP.

Karena sebelumnya remaja setempat juga sering balap-balap di jalan poros dalam kampung tersebut.

"Mereka saat itu sedang main bola, terus saya ajakin bikin video parodi balap MotoGP dan mereka mau," ujar Thomas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com