PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Para penambang timah inkonvensional di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung berhamburan melarikan diri saat razia penertiban digelar polisi, Sabtu (25/1/2020).
Tembakan peringatan yang dilakukan polisi justru membuat para penambang nekat menyeberangi rawa meninggalkan peralatan mereka.
"Tadi sudah sama-sama kita lihat mereka kabur ke dalam rawa. Padahal ini penertiban agar tidak ada lagi penambangan di dalam wilayah kota," kata Kabag Ops Polres Pangkal Pinang, Kompol Jadiman Sihotang seusai penertiban.
Tembakan ke udara dilakukan polisi beberapa kali. Meskipun para penambang melarikan diri, pengejaran tidak dilakukan.
Baca juga: 1 Korban Kembali Ditemukan, Total 4 Penambang Timah Tewas di Belitung Timur
Lokasi penambangan merupakan kawasan rawa bakau yang sulit dilewati tanpa peralatan memadai.
Dalam operasi tersebut, menyasar sejumlah lokasi tambang ilegal sistem ponton apung.
Seperti Teluk Bayur, Pangkalarang dan aliran Sungai Rangkui.
Lokasi penambangan timah inkonvensional selama ini diduga menjadi pemicu konflik sosial di tengah masyarakat.
Sebab para penambang umumnya warga pendatang yang tidak memperhatikan lingkungan sekitar.
Baca juga: Hujan Lebat, 3 Penambang Timah Tewas Tertimbun
Menurut Jadiman, seluruh peralatan tambang diamankan di Mapolres Pangkal Pinang sebagai barang bukti.
Para penambang maupun pemilik diminta segera melapor ke kantor polisi guna mempertanggungjawabkan aktivitas penambangan mereka.
"Jika tidak ada yang mengaku artinya ini barang tidak bertuan. Bisa saja nanti dimusnahkan," ujar Jadiman.
Sejumlah peralatan yang diamankan yakni selang air, mesin pompa, dan tanki bahan bakar.
Upaya penertiban telah berulang kali dilakukan aparat gabungan di berbagai wilayah.
Namun, tidak lama kemudian, aktivitas penambangan kembali muncul kucing-kucingan dengan petugas.
Baca juga: Wabup Bangka Barat Sebut Banjir Bandang Dipicu Tambang Timah Ilegal
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.