Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tembakkan Senjata, Penambang Timah Ilegal Berhamburan Masuk Rawa Bakau

Kompas.com - 27/01/2020, 11:40 WIB
Heru Dahnur ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Para penambang timah inkonvensional di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung berhamburan melarikan diri saat razia penertiban digelar polisi, Sabtu (25/1/2020).

Tembakan peringatan yang dilakukan polisi justru membuat para penambang nekat menyeberangi rawa meninggalkan peralatan mereka.

"Tadi sudah sama-sama kita lihat mereka kabur ke dalam rawa. Padahal ini penertiban agar tidak ada lagi penambangan di dalam wilayah kota," kata Kabag Ops Polres Pangkal Pinang, Kompol Jadiman Sihotang seusai penertiban.

Tembakan ke udara dilakukan polisi beberapa kali. Meskipun para penambang melarikan diri, pengejaran tidak dilakukan.

Baca juga: 1 Korban Kembali Ditemukan, Total 4 Penambang Timah Tewas di Belitung Timur

Lokasi penambangan merupakan kawasan rawa bakau yang sulit dilewati tanpa peralatan memadai.

Dalam operasi tersebut, menyasar sejumlah lokasi tambang ilegal sistem ponton apung.

Seperti Teluk Bayur, Pangkalarang dan aliran Sungai Rangkui.

Lokasi penambangan timah inkonvensional selama ini diduga menjadi pemicu konflik sosial di tengah masyarakat.

Sebab para penambang umumnya warga pendatang yang tidak memperhatikan lingkungan sekitar.

Baca juga: Hujan Lebat, 3 Penambang Timah Tewas Tertimbun

Menurut Jadiman, seluruh peralatan tambang diamankan di Mapolres Pangkal Pinang sebagai barang bukti.

Para penambang maupun pemilik diminta segera melapor ke kantor polisi guna mempertanggungjawabkan aktivitas penambangan mereka.

"Jika tidak ada yang mengaku artinya ini barang tidak bertuan. Bisa saja nanti dimusnahkan," ujar Jadiman.

Sejumlah peralatan yang diamankan yakni selang air, mesin pompa, dan tanki bahan bakar.

Upaya penertiban telah berulang kali dilakukan aparat gabungan di berbagai wilayah.

Namun, tidak lama kemudian, aktivitas penambangan kembali muncul kucing-kucingan dengan petugas.

Baca juga: Wabup Bangka Barat Sebut Banjir Bandang Dipicu Tambang Timah Ilegal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com