KUPANG, KOMPAS.com - Pihak Balai Konservasi Kawasan Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), langsung turun mengecek paus yang terdampar di Hutan Mangrove Desa Tasilo, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Balai BKKPN Kupang Ikram Sangaji, mengatakan, hasil pengecekan di lokasi menunjukkan bangkai mamalia laut itu, mendekati bibir pantai dan tersangkut pada hutan mangrove.
"Hasil identifikasi menunjukkan mamalia laut yang terdampar berjenis paus sperma (sperm whale)," ungkap Ikram, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/1/2020) malam.
Baca juga: 17 Paus Terdampar di Perairan Sabu Raijua NTT
Menurut Ikram, kondisi paus itu sudah membusuk dan membengkak, dengan ekor dan mulut yang sudah hilang.
"Panjang tubuh paus, yakni 9,20 meter dan tinggi 2,40 meter," ujar Ikram.
Hingga saat ini, kata Ikram, pihaknya belum mengetahui penyebab matinya paus itu.
Setelah mengidentifikasi, pihaknya pun berdiskusi dengan para petugas, aparat dan pemerintah desa, menganai proses evakuasi bangkai paus.
Sebelumnya, paus yang terdampar itu ditemukan pertama kali oleh dua orang warga setempat saat hendak mencari ikan.
Baca juga: Penampakan Paus 15 Meter Terdampar di Hutan Magrove di NTT
Setelah menemukan paus itu, dua nelayan itu kemudian melapor ke aparat desa setempat dan ke Bhabinkamtibmas Desa Tasilo Briptu BY Solokana dan Kanit Satuan Pembinaan Masyarakat Binmas Sektor Rote Barat Laut Bripka Jony Ndolu.
Dua anggota polisi bersama aparat desa, turun ke lokasi dan menemukan paus tersebut dalam kondisi sudah mati.