Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ganjar Jadi Pemain Barongsai Meriahkan Perayaan Imlek: Sing Tak Tunggu Angpaune, Sayang Ndak Dapat

Kompas.com - 27/01/2020, 06:19 WIB
Riska Farasonalia,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Perayaan tahun Baru Imlek di Semarang diwarnai dengan berbagai macam pertunjukan yang unik.

Salah satunya di Klenteng Sam Poo Kong.

Di klenteng ini perayaan Imlek menjadi salah satu agenda rutin yang digelar bukan hanya untuk kegiatan ritual peribadatan saja, melainkan lebih sebagai pesta budaya.

Klenteng yang terletak di Jalan Simongan Kota Semarang itu menyuguhkan beragam pertunjukan kesenian khas budaya Tionghoa salah satunya atraksi Barongsai.

Baca juga: Ganjar: Tak Hanya Jawa, Kenduri Juga ada di Komunitas Tionghoa

Dalam kesempatan itu, turut hadir Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu.

Ribuan masyarakat pun tumpah ruah tak mau ketinggalan menyaksikan berbagai pementasan yang disuguhkan.

Pada perayaan Imlek tersebut, Ganjar turut menghibur masyarakat dengan menjadi salah satu pemain Barongsai.

Awalnya Ganjar hanya berdiri menyaksikan atraksi barongsai.

Namun tiba-tiba ia bergerak maju kemudian meminjam kepala barongsai dari pemainnya.

Lantas, Ganjar pun memainkan barongsai yang berwarna hitam itu dengan melenggak-lenggok bak pemain profesional.

Aksi Ganjar tersebut sontak membuat warga tergelak dengan tingkah polahnya yang kemudian disambut tepuk tangan meriah oleh para tamu undangan yang hadir.

Ganjar pun langsung menuju ke tenda VIP sambil membuka mulut barongsai di hadapan para pejabat, salah satunya Hevearita.

Tujuannya adalah meminta angpao.

"Tibake angel (ternyata sulit), sing marakke ewer-ewer ra ketok (yang membuat bisa membuka mulutnya ndak kelihatan). Saya tadi bingung gimana cara memainkan agar mulutnya kebuka dan matanya berkedip," kata Ganjar dalam keterangannya, Sabtu (25/1/2020).

Meski hanya sebentar, Ganjar menyadari bahwa bermain barongsai tidaklah semudah seperti yang terlihat.

Butuh skill dan kekompakan agar menghasilkan pertunjukan menarik.

Ganjar awalnya kaget saat pemain bagian belakang memegang pinggangnya.

Setelah itu dia sadar bahwa pemain belakang itu siap mengangkat Ganjar untuk mempertunjukkan atraksi menarik.

"Ternyata itu agar siap untuk mengangkat sebagai bentuk atraksi. Yo aku ora iso (ya saya tidak bisa). Sing tak tunggu angpaune (yang saya tunggu angpaunya), sayang ndak dapat," ujar Ganjar sambil tertawa.

Lebih lanjut Ganjar mengatakan, kekayaan budaya dari agama, suku, ras dan golongan di Indonesia sangat berlimpah.

Baca juga: Ganjar Kritisi Rencana Hapus Honorer: Kita Kekurangan Pegawai

 

Setiap mereka, memiliki tradisi, seni dan budaya menarik.

"Seperti saat Imlek ini, ditunjukkan seni budaya dari Tionghoa yang disambut meriah masyarakat. Ini bagian dari kekayaan kita yang harus kita rawat dan lestarikan," tambahnya.

Ganjar menyampaikan, pertunjukan semacam harus dilestarikan bahkan dikembangkan.

Sehingga, hal itu akan menjadi magnet bagi para wisatawan untuk datang.

"Sam Poo Kong saja setiap tahun sekarang 900.000 wisatawan berkunjung, 100.000 nya adalah wisatawan asing. Mudah-mudahan semua bisa merawat dengan baik," pungkas Ganjar.

Ketua Yayasan Sam Poo Kong, Mulyadi Setiakusuma mengatakan, perayaan Imlek menjadi salah satu agenda rutin yang digelar di kelenteng itu.

Bukan untuk kegiatan ritual peribadatan, tapi lebih sebagai pesta budaya.

"Karena Imlek adalah milik kita semuanya. Semoga dengan kegiatan ini, masyarakat semakin erat bersatu untuk mewujudkan Indonesia maju," ucap Mulyadi.

Selain beragam kesenian khas Tionghoa, acara semakin meriah dengan penampilan penyanyi nasional, Denada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com