Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Toleransi di Jember, 8 Agama Ikut Hadir dalam Perayaan Imlek

Kompas.com - 25/01/2020, 15:45 WIB
Bagus Supriadi,
Khairina

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Ada suasana yang tak biasa di Tempat Ibadat Tri Dharma (TITD) Pay Lien San di Dusun Karangasem, Desa Glagahwero, Kecamatan Panti, Sabtu (25/1/2020).

Biasanya pengunjung yang datang hanya dari kalangan umat Konghucu, Taoisme dan Budha untuk beribadah.

Namun, di hari raya Imlek ini, umat agama lain datang, seperti Muslim dan Kristen, Katolik, Hindu, aliran kepercayaan Sapto Dharma, dan Kejawen.

Baca juga: PDI-P: Hari Raya Imlek sebagai Hari Libur Nasional merupakan Ekspresi Semangat Kebangsaan

Awalnya, tempat ibadah ini merupakan rumah pribadi milik warga. Lalu, menjadi vihara yang berdiri sekitar tahun 1950-an.

Seiring semakin banyaknya umat yang beribadah, namanya berubah menjadi TITD.

Karena, ada umat agama Taoisme dan Konghucu yang beribadah.

Di depan tempat ibadah ini, berdiri Masjid Albarokah, jaraknya sekitar lima meter. Menariknya, warga memelihara kerukunan dan menerapkan sikap toleransi dalam beragama.

“Kalau di masjid sedang shalat, kami ada jadwal doa, kita mundur atau maju jadwalnya,” kata , Wakil Ketua TITD Pay Lien San, Jap Swie liog atau Hery Nofem Stadiono, pada Kompas.com di lokasi.

Begitu juga sebaliknya, ketika TITD sedang menjalankan sembahyang, warga Muslim juga memberikan toleransi. Kerukunan ini juga sudah terbangun bertahun-tahun.

Bahkan, petugas kebersihan dan penjaga tempat ini merupakan umat agama Katolik dan Muslim.

Menurut dia, perayaan Imlek kali ini dihadiri oleh forum Silaturahmi Antar Umat Beragama Seluruh Elemen Masyarakat (Sila Emas) dan Komunitas Save NKRI.

“Imlek menjadi wadah bersilaturahmi saling memaafkan, menghilangkan masa lalu yang pernah terjadi dihapuskan, diisi yang baru,” paparnya.

Dua petugasnya beragama Islam dan Katolik

Miroso, petugas kebersihan tempat ibadah Pay Lien San ini merupakan warga sekitar yang beragama Islam.

“Saya sudah lama, sekitar tahun 1986, saya orang Muslim,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com