Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Surati Australia dan Jerman soal Sampah, Siswi SMP Ini juga Akan Surati Inggris dan Kanada

Kompas.com - 25/01/2020, 10:17 WIB
Hamzah Arfah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Langkah Aeshninna Azzahra, salah seorang siswi SMP Negeri 12 Gresik yang berharap Indonesia tidak lagi menjadi tempat pembuangan sampah plastik dari negara-negara maju tampaknya akan terus berlanjut. 

Setelah menyampaikan surat terbuka kepada Kanselir Jerman dan Perdana Menteri Australia, melalui Kedutaan Besar masing-masing di Jakarta agar menghentikan ekspor sampah plastik ke Indonesia, langkah serupa bakal dilakukan kepada dua negara maju lain.

Baca juga: Gadis di Gresik Tulis Surat kepada PM Australia, Minta Hentikan Ekspor Sampah Plastik

"Saya rencananya juga mau kirim surat ke British (Inggris) sama Kanada," ujar Nina-sapaan akrab Aeshninna Azzahra, saat ditemui di rumahnya, Kamis (23/1/2020).

Langkah tersebut ingin dilakukan, karena Nina juga mendapati jika sampah-sampah plastik yang ditemukan olehnya, beberapa merupakan merek produksi asal Inggris dan Kanada.

Baca juga: Sosok Nina Azzahra, Siswa SMP yang Berani Kirim Surat Protes ke PM Australia dan Kanselir Jerman

Surati Inggris dan Kanada

 

Inilah surat yang ditulis oleh Aeshninna Azzahra atau NIna kepada Perdana Menteri Australia Scott Morrison. Gadis 12 tahun asal Gresik, Jawa Timur, itu meminta kepada Australia untuk menghentikan dan membawa sampah plastik mereka.Istimewa/ABC Inilah surat yang ditulis oleh Aeshninna Azzahra atau NIna kepada Perdana Menteri Australia Scott Morrison. Gadis 12 tahun asal Gresik, Jawa Timur, itu meminta kepada Australia untuk menghentikan dan membawa sampah plastik mereka.
Meski Nina belum dapat memberikan rincian, kapan langkah kepada Inggris dan Kanada akan dilaksanakan.

"Karena mereka (Inggris dan Kanada) juga yang ekspor sampah-sampah plastik itu ke Indonesia, sesuai dengan yang saya temukan," kata dia.

Ia merasa sedih dan prihatin, lantaran sampah plastik dari luar negeri, terutama dari negara-negara maju, yang itu cukup berbahaya dan membutuhkan waktu lama untuk dapat didaur ulang oleh alam, justru banyak ditemukan di sekitar tempat tinggalnya.

Baca juga: Gaya Hidup Zero Waste Bebas Sampah, Ibarat Instal Aplikasi di Ponsel Jadul

Nina sendiri mengaku, sudah intens mengenal lingkungan sejak kecil. Sebab kebetulan kedua orang tuanya merupakan aktivis lingkungan hidup, sehingga secara tidak langsung turut mempengaruhi pola berpikir.

"Dari dulu, sejak kecil, saya sudah tahu seperti ini, karena bapak-ibu saya juga konsen dalam bidang ini," tutur dia.

Baca juga: Sebelum Kirim Surat kepada PM Australia, Siswi SMP di Gresik Minta Izin ke Dinas Pendidikan

Sementara terkait pembuatan surat terbuka yang dialamatkan kepada para pemimpin negara maju untuk tidak lagi mengekspor sampah plastik ke Indonesia, murni atas inisiatif sendiri dengan kedua orang tua hanya memberikan dorongan.

Tidak hanya kepada Perdana Menteri Australia dan Kanselir Jerman, pada kesempatan sebelumnya Nina juga sudah menulis surat kepada Presiden Amerika Serikat guna menyerukan hal yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com