Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Pembaca Kompas.com, Kini Nining Tak Lagi Tinggal di WC Sekolah dan Buka Usaha

Kompas.com - 25/01/2020, 07:53 WIB
Acep Nazmudin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANDEGLANG, KOMPAS.com - Nining Suryani (44) pernah menghebohkan pemberitaan saat tinggal di bangunan WC sekolah di Kabupaten Pandeglang, Banten.

Guru honorer SD Karyabuana, Kecamatan Cigeulis, itu terpaksa tinggal di bangunan WC sekolah lantaran rumahnya roboh.

Tidak ada biaya untuk membangun kembali rumahnya. Gaji sebagai guru honorer hanya Rp 300.000, itu pun turun tiga bulan sekali.

Baca juga: Ucapan Terima Kasih Nining, Guru Honorer Tinggal di WC Sekolah, ke Pembaca Kompas.com

Setelah diberitakan oleh media, bantuan demi bantuan datang. Mulai dari bantuan uang, paket umrah hingga bantuan pembangunan rumah.

Kini, Nining sudah tidak tinggal di WC sekolah lagi. Bersama keluarganya, Nining tinggal di rumah permanen di lokasi rumahnya yang dulu.

"Rumahnya sudah jadi akhir Oktober 2019 lalu, langsung pindah ke sini, alhamdulillah," kata Nining kepada Kompas.com di kediamannya di Desa Karyabuana, Cigeulis, Pandeglang, Kamis (23/1/2020).

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Kisah Miris Guru di Banten Tinggal di WC Sekolah Bersama Suami dan 2 Anaknya | Penyebab Gempa Bali

 

Punya rumah baru

Nining Suryani (44) mengucapkan terima kasih atas bantuan dari pembaca Kompas.com, berkat bantuan tersebut Nining kini membuka sejumlah usaha di rumahnya di Desa Karyabuana, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (23/1/2020).KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Nining Suryani (44) mengucapkan terima kasih atas bantuan dari pembaca Kompas.com, berkat bantuan tersebut Nining kini membuka sejumlah usaha di rumahnya di Desa Karyabuana, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (23/1/2020).
Nining mengaku jauh lebih nyaman tinggal di rumah barunya tersebut. Tidak seperti saat tinggal di bangunan WC sekolah dulu, kata Nining, kini dia bisa tidur nyenyak.

Rumah baru Nining kokoh berdiri di pinggir jalan Desa Karyabuana, rumahnya dicat kuning.

Seperti rumah pada umumnya, bangunan rumah Nining memiliki dua kamar tidur, ruang tamu dan keluarga, serta kamar mandi dan dapur.

Baca juga: 15 Tahun Jadi Guru Honorer, Ini Alasan Nining Tetap Bertahan dan Tinggal di Toilet

Yang membedakan adalah tidak ada banyak perabotan di rumah Nining, bagian dalamnya masih kosong melompong, tidak ada kursi dan meja, lemari, hanya ada satu televisi kecil tua miliknya sejak lama.

"Tidak berani beli barang-barang dari uang bantuan, uangnya digunakan untuk modal usaha dan pendidikan anak," kata Nining.

Nining mendapat bantuan dari sejumlah pihak, termasuk dari pembaca Kompas.com yang dikumpulkan melalui Kitabisa.com dan disalurkan oleh Rumah Zakat. Jumlahnya sebanyak Rp 82.930.097.

Baca juga: Dulu Tinggal di Toilet Sekolah, Guru Honorer di Pandeglang Kembali ke Rumah dan Buka Usaha

 

Bangun sejumlah usaha

Nining Suryani (44) mengucapkan terima kasih atas bantuan dari pembaca Kompas.com, berkat bantuan tersebut Nining kini membuka sejumlah usaha di rumahnya di Desa Karyabuana, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (23/1/2020).KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Nining Suryani (44) mengucapkan terima kasih atas bantuan dari pembaca Kompas.com, berkat bantuan tersebut Nining kini membuka sejumlah usaha di rumahnya di Desa Karyabuana, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (23/1/2020).
Dari uang bantuan tersebut, Nining membangun sejumlah usaha di rumahnya, seperti warung sembako, pencucian motor, pangkas rambut, dan pom bensin mini.

Usaha kecil-kecilan tersebut dijalankan Nining dan suaminya, Ebi.

Nining juga melibatkan pemuda setempat untuk di pencucian motor dan pangkas rambut.

Baca juga: Respons Wapres soal Guru Honorer yang Tinggal di Toilet Sekolah

"Alhamdulillah, pemasukan sekarang tidak hanya dari gaji honorer saja, tapi juga usaha kecil-kecilan ini. Harapan saya semoga bisa jalan terus usahanya, saya banyak bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih untuk semua pihak atas bantuannya," kata Nining.

Nining mengatakan masih belum percaya dengan kehidupannya yang sekarang, dari yang sebelumnya hidup kesusahan dan tinggal di bangunan WC sekolah, dan saat ini tinggal di rumah sendiri hingga buka usaha.

"Kaget, tidak menyangka, hingga saat ini saya masih merasa seperti mimpi," kata Nining.

Baca juga: Bupati Pandeglang: Guru Honorer Tinggal di Toilet karena Ingin Berjualan

 

Tinggal di WC sekolah

Nining Suryani (44) menunjukkan isi rumahnya yang menempati bagian toilet sekolah di SDN Karyabuana 3, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (15/7/2019)KOMPAS.com/ ACEP NAZMUDIN Nining Suryani (44) menunjukkan isi rumahnya yang menempati bagian toilet sekolah di SDN Karyabuana 3, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (15/7/2019)
Sebelumnya dilaporkan, sudah dua tahun Nining Suryani dan keluarganya tinggal di WC sekolah tempatnya mengabdi.

Guru honorer di SDN Karyabuana 3, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, itu terpaksa memutuskan tinggal di WC sekolah karena tidak punya rumah. 

WC tersebut berada di lingkungan sekolah dan sehari-hari masih dipakai oleh guru dan siswa.

Oleh Nining dan suaminya, Ebi Suhaebi (46), sebagian WC tersebut lalu dimodifikasi.

Baca juga: Cerita Guru Honorer di Pandeglang, Dua Tahun Tinggal di Toilet Sekolah karena Rumah Roboh

Mereka lalu menambah ruangan lain di sebelahnya untuk kamar dan tempatnya berjualan jajanan sekolah.

"Bekas WC jadi tempat masak, kalau tidur di samping WC, ada ruangan dibangun bantuan dari kepala sekolah," kata Nining di SDN Karyabuana 3, Cigeulis, Senin (15/7/2019).

Baca juga: Dapat Bantuan, Guru di Banten yang Tinggal di WC Sekolah Akan Dibuatkan Rumah

 

Gaji guru honorer Rp 300.000 per bulan

Nining Suryani (44) menunjukkan isi rumahnya yang menempati bagian toilet sekolah di SDN Karyabuana 3, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (15/7/2019)KOMPAS.com/ ACEP NAZMUDIN Nining Suryani (44) menunjukkan isi rumahnya yang menempati bagian toilet sekolah di SDN Karyabuana 3, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (15/7/2019)
Nining mengaku tidak bisa menyewa rumah dengan kondisi keuangan yang minim.

Gaji sebagai guru honorer sebesar Rp 300.000 per bulan yang turun per tiga bulan tidak cukup untuk menyewa rumah.

Baca juga: 6 Fakta Guru Tinggal di WC Sekolah, Rumah Roboh hingga Gaji Cair 3 Bulan Sekali

Bahkan, untuk memenuhi kehidupan sehari-hari saja masih kurang.

Sementara itu, suaminya hanya bekerja serabutan dengan penghasilan tidak menentu. 

Baca juga: Kisah Miris Guru di Banten Tinggal di WC Sekolah Bersama Suami dan 2 Anaknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com