KEDIRI, KOMPAS.com- Meski peletakan batu pertama sudah ditetapkan April nanti, pembebasan lahan pembangunan Bandar Udara Gudang Garam di Kediri, Jawa Timur masih belum sepenuhnya kelar.
Pemerintah akan menggunakan skema konsinyasi atau ganti rugi melalui mekanisme pengadilan jika pembebasan lahan melebihi target waktu yang ditentukan.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyebut pembebasan lahan hingga saat ini masih di kisaran 99 persen dari sekitar 376,56 hektar lahan bandara.
"Kurang 1 persen pembebasan lahan itu selesai dilaksanakan," ujar Bagja Sirait, perwakilan Kemenko Bidang Kemaritiman dalam paparannya di hadapan warga terdampak pembangunan bandara di Kediri, Jumat (24/1/2020).
Baca juga: Groundbreaking Bandara Kediri 16 April 2020
Warga terdampak tersebut merupakan sekelompok warga yang hingga saat ini belum melepaskan tanahnya untuk pembebasan lahan karena masalah ketidakcocokan harga.
Sirait menambahkan, pengadaan lahan itu dilaksanakan oleh PT Surya Dhaha Indah (SDhI) mulai 2017 hingga 31 Agustus 2019, dengan capaian 90,97 persen.
Hasil hitungan appraisal pemerintah, masih dalam paparannya, harga tertinggi pembebasan lahan ditentukan Rp 750.000 per meter persegi untuk pekarangan yang ada rumahnya dan Rp 500.000 per meter persegi untuk tanah tegal dan sawah.
Karena pembebasan lahan belum selesai, maka mulai 1 Februari 2020 nanti, kata Sirait, pemerintah akan melakukan penyelesaian pembebasan lahan dengan skema konsinyasi.
"Februari kita akan melakukan secara tegas konsinyasi, konsinyasi, dan konsinyasi," kata Sirait.
Baca juga: Bandara Kediri Didanai 100 Persen Gudang Garam, Pemerintah?
Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri Dede Sujana meminta masyarakat yang belum melepaskan tanahnya untuk memahami kondisi yang ada.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.