Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Kerajaan Kandang Wesi, Kepala Kesbangpolinmas: Tidak Ada Kerajaan di Garut

Kompas.com - 25/01/2020, 06:58 WIB
Ari Maulana Karang,
Khairina

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – Keberadaan Kerajaan Kandang Wesi di Garut berikut rajanya yang diketahui bernama Nurseno SP Utomo viral di media sosial.

Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kabupaten Garut, memastikan tidak ada kerajaan Kandang Wesi di Garut seperti yang ramai diperbincangkan di media sosial.

“Dari hasil klarifikasi dengan orang yang disebut-sebut sebagai raja kerajaan Kandang Wesi, kita pastikan tidak ada kerajaan di Garut,” jelas Kepala Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Garut Wahyudidjaya, Jumat (24/01/2020) malam di Kantor Kesbangpolinmas usai bertemu langsung dengan Nurseno SP Utomo.

Baca juga: Heboh Kerajaan Kandang Wesi di Garut, Nurseno: Saya Hanya Mengajarkan Bela Diri

Wahyu menyampaikan, isu soal Kerajaan Kandang Wesi di Garut, berangkat dari data yang salah.

Karena, setelah dilakukan klarifikasi langsung dengan orang yang disebut raja Kerajaan Kandang Wesi, ternyata tidak ada kerajaan seperti yang disebutkan di media sosial.

“Itu hanya sebuah padepokan Syah Bandar Karimadi (SKM) yang mengembangkan metoda pengobatan,” katanya.

Menurut Wahyu, Kerajaan Kandang Wesi sendiri, sepengetahuannya dari sejarah yang dibaca memang sempat ada.

Kerajaan Kandang Wesi ini lahir pasca-Kerajaan Padjadjaran runtuh dan merupakan gabungan kerajaan-kerajaan kecil di bawah Kerajaan Padjadjaran.

“Pada masa Kerajaan Padjadjaran, Kandang Wesi ini daerah tempat melatih prajurit-prajurit tangguh dan tempat pembuatan senjata,” katanya.

Sementara soal gelar raja yang disandang Nurseno, menurut Wahyu, hal tersebut adalah sebuah penghargaan yang diberikan kepada Nurseno dari komunitas keratin dan kerajaan nusantara.

Jadi, gelar tersebut merupakan penghormatan terhadap Nurseno yang dipandang berhasil mengembangkan Padepokan Syah Bandar Karimadi.

“Kita sudah konfirmasi ke Forkopimcam (Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan), mereka mengakui Nurseno orang Pakenjeng, tapi bicara kerajaan tidak ada, yang ada adalah padepokan,” katanya.

Baca juga: Heboh Keraton Agung Sejagat, Kini Viral Kerajaan Kandang Wesi di Garut

Dari laporan yang diterimanya dari Forkopimcam, menurut Wahyu selama ini Nurseno juga menjalankan ajaran agama Islam seperti umat Islam umumnya.

Hanya, memang Nurseno juga dikenal sebagai pelestari budaya.

“Jadi tidak ada kerajaan yang seperti di Jateng, gelar rajanya hanya penghargaan dari komunitasnya, (bentuk) kerajaannya sendiri lebih pada pendekatan budaya, makanya tidak ada pertentangan dari masyarakat disana,” katanya.

Kantor Kesbangpolinmas sendiri, secara resmi memanggil Nurseno SP Utomo yang ramai disebut sebagai Raja Kerajaan Kandang Wesi di media sosial Sabtu (24/01/2020) malam.

Dalam pertemuan tersebut, Nurseno memaparkan soal berbagai hal yang menyangkut kegiatannya di Padepokan Kandang Wesi yang disebut-sebut sebagai Kerajaan Kandang Wesi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com