Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Pembunuhan Pelajar SMA yang Hilang 2 Bulan Diduga Berperilaku Seks Menyimpang

Kompas.com - 24/01/2020, 22:51 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - YA (32), warga Kelurahan Talang Ulu, Kecamatan Curup Timur, Bengkulu, terduga pelaku pembunuhan Astrid Aprilia (15), pelajar SMA yang hilang pada 8 November 2019, diduga memiliki perilaku seks menyimpang.

Kapolres Rejang Lebong AKBP Jeki Rahmat Mustika melalui Kasat Reskrim AKP Andi Kadesma mengatakan, tersangka kerap melakukan panggilan telepon melalui video call aplikasi WhatsApp dengan menampakkan alat kelaminnya.

"Tersangka pelaku ini sering melakukan video call dengan nomor-nomor cewek yang didapatkan dari grup sekolah yang ada di HP milik korban dengan memperlihatkan alat kemaluannya," ujarnya, di Mapolres Rejang Lebong, Kamis (23/1/2020).

Baca juga: Pelajar SMA Hilang 2 Bulan lalu Ditemukan Tinggal Tengkorak, Nenek Korban: Belum Yakin, Mudah-mudahan Bukan Astrid

Andi mengatakan, orientasi seks menyimpang tersangka ini diketahui petugas setelah dilakukan penyelidikan terhadap ponsel milik korban yang selama ini digunakan tersangka untuk melakukan video call kepada sejumlah teman korban.

"Sebelumnya, di media sosial Facebook banyak warga yang mengaku diteror video call oleh nomor baru, saat video call tersebut diterima ternyata yang melakukan panggilan menunjukkan kemaluannya," jelasnya.

Baca juga: Kronologi Pelajar SMA Hilang 2 Bulan lalu Ditemukan Tinggal Tengkorak

 

Selain ponsel milik korban di tangan tersangka, kata Andi, pihaknya juga menemukan sembilan potong celana dalam wanita saat melakukan penggeledahan di mobil angkot warna biru dengan pelat BD 1020 GL milik tersangka.

"Celana wanita itu disimpan di dalam speaker di bawah jok angkot miliknya. Saat ini kita masih selidiki milik siapa, karena kami konfirmasi ke nenek korban jika semua celana Astrid ditandai dengan jahitan nama korban," jelasnya.

Baca juga: Pelajar SMA Hilang lalu Ditemukan Tinggal Tengkorak, Ini Motif Pelaku Pembunuhan

Sementara itu, Hendri, salah seorang paman korban, mengaku bahwa pihak keluarga juga sering mendapat teror telepon dengan menggunakan nomor korban.

"Ada beberapa kali panggilan video call dari nomor korban dan saat diangkat ada orang yang menampakkan alat kemaluannya, kemudian kami melakukan pelacakan dan kemudian berhasil ditangkap polisi," katanya.

Baca juga: 5 Fakta Pelajar SMA Hilang 2 Bulan lalu Ditemukan Tinggal Tengkorak

Selain mendapat teror video call tidak senonoh, kata Hendri, keluarganya juga diminta uang tebusan sebesar Rp100 juta. Namun, permintaan itu tidak dipenuhi karena tidak memiliki uang sebanyak itu.

Bahkan, sambungnya, tersangka juga meminta anak perempuan sebagai pengganti Astrid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com