Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khofifah: Virus Corona Belum Terdeteksi di Jatim, tapi Kami Tetap Waspada

Kompas.com - 24/01/2020, 18:37 WIB
Achmad Faizal,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan jika virus corona atau pneumonia Wuhan belum masuk di Jawa Timur.

Meski begitu, dia meminta warga Jawa Timur tetap waspada.

"Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada indikasi penyakit pneumonia akut akibat virus corona masuk ke wilayah Jawa Timur. Kami semua tetap waspada dan siap siaga," kata Khofifah, saat memantau kinerja alat pendeteksi suhu tubuh di Bandara Internasional Juanda Surabaya Terminal 2, Jumat (24/1/2020) siang.

Baca juga: 420 Mahasiswa Indonesia yang Kuliah di Wuhan Berstatus Negatif Virus Corona

Pemprov Jawa Timur, kata dia, sudah waspada sejak Dinas Kesehatan Jawa Timur menerima surat edaran nomor: PM.04.02/III/43/2020 padw 5 Januari 2020 dari Kementerian Kesehatan RI melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tentang imbauan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran virus penyebab penyakit radang paru atau pneumonia.

Kantor Kesehatan Pelabuhan, kata dia, juga sudah mengaktifkan perangkat thermal scanner atau pemantau suhu tubuh di terminal kedatangan internasional Bandara Internasional Juanda Surabaya.

"Perangkat thermal scanner aktif selama 24 jam untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang yang datang khususnya dari Tiongkok," terang Khofifah.

Apabila dijumpai suhu penumpang di atas 38 derajat celcius, disertai demam, batuk, sesak dan gejala pneomonia akut lainnya, maka tim kantor kesehatan akan melakukan tindakan kekarantinaan.

Baca juga: Risma Keluarkan Surat Edaran Antisipasi Wabah Pneumonia Wuhan dari China

"Karantina yang dimaksud yaitu penanganan pneomonia sesuai SOP dan segera melakukan rujukan ke RSUD dr Soetomo dan dilakukan desinfeksi terhadap alat angkut," tutup dia.

Berdasarkan informasi dari Komisi Kesehatan Nasional China, virus ini memiliki kemiripan seperti virus SARS dan MERS yang dapat mengakibatkan kematian bagi penderitanya.

Sejak diketahui sebagai wabah misterius yang menyebabkan pneumonia, jumlah pasien yang terinfeksi virus ini terus bertambah.

Pemerintah China mengungkapkan, virus corona jenis baru ini telah menyebabkan sedikitnya 17 orang meninggal dunia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com