SALATIGA, KOMPAS.com - Tahun 2010, Mulyono, warga Jalan Kenongo, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah, merasa hidupnya telah usai.
Dia merasa hancur karena vonis dokter mengharuskan kaki kirinya diamputasi hingga batas paha.
Mulyono masih ingat betul kejadian yang menimpanya. Saat itu, dia yang bekerja di sebuah perusahaan mebel bilangan Boyolali, Jawa Tengah, sedang membongkar rumah tua.
Baca juga: Bocah dengan Amputasi Ganda Tampil di Catwalk New York Fashion Week
Namun nahas, material bangunan menimpa kaki kirinya hingga tak bisa digerakkan dan akhirnya harus diamputasi.
"Saat kejadian itu, selama dua tahun saya tak bisa beraktivitas normal. Tapi pemilik perusahaan berjanji akan menanggung semua kebutuhan hidup saya, hingga saya dipekerjakan kembali," jelasnya, Jumat (25/1/2020). Baca juga: Calon Pemain Bola Ini Hadapi Pilihan Sulit, Amputasi atau Kemoterapi
Bekerja dengan satu kaki, Mulyono merasa dikucilkan. Pekerjaan-pekerjaan yang biasa dilakukannya, dialihkan ke orang lain.