Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minimalisasi Konflik dengan Manusia, Gajah Liar Dipasangi GPS

Kompas.com - 23/01/2020, 22:42 WIB
Idon Tanjung,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Untuk meminimalisasi terjadinya konflik dengan manusia, gajah sumatera yang liar di Riau dipasangi alat pemantau berupa GPS Collar.

Pemasangan GPS dilakukan pertama kalinya oleh pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya (BBKSDA) Riau.

Kepala BBKSDA Riau Suharyono mengatakan, pemasangan GPS Collar kepada gajah dilakukan bersama KPH Tahura Minas, Yayasan TNTN, Forum Konservasi Leuser dan Volenteer, Rabu (22/1/2020).

"GPS Collar dipasang pada seekor induk gajah yang kelompoknya ada di Petapahan, Kabupaten Kampar. Kelompok gajah ini memiliki homerange (wilayah jelajah) di Minas, Kabupaten Siak, Kota Pekanbaru dan Petapahan, Kampar," kata Suharyono dalam keterangan tertulis pada Kompas.com, Kamis (23/1/2020).

Baca juga: Kabar Gembira, Gajah Sumatera Bernama Ngatini Hamil 4 Bulan

Suharyono mengatakan, wilayah jelajah kelompok satwa yang dilindungi ini sering bersinggungan dengan permukiman penduduk, terutama di Desa Bencah Kelubi, Desa Karya Indah, Kabupaten Kampar dan sekitarnya. 

Menurutnya, untuk memantau pergerakan gajah agar tidak mendekati perkampungan, maka perlu dicari cara untuk melakukan pencegahan. 

"Diharapkan dengan pemasangan GPS Collar, pergerakan gajah liar bersama kelompoknya dapat terpantau. Kemudian kita bersama-sama melakukan penggiringan ke kawasan hutan. Sehingga kita dapat meminimalisir konflik dan kerugian material di permukiman penduduk," ucap Suharyono.

Dia menambahkan, pemasangan GPS Collar ini merupakan pemasangan awal yang akan diikuti dengan pemasangan GPS Collar pada kelompok gajah yang lain.

Baca juga: Taman Nasional Tesso Nilo di Riau Terbakar, Gajah Sumatera Masih Aman

Sehingga, seluruh kelompok gajah dapat dipasang GPS Collar untuk memudahkan petugas melakukan pemantauan. 

"Semoga langkah ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, dan permasalahan konflik antara manusia dan satwa liar dapat diminimalisir di wilayah Provinsi Riau," harap Suharyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com