Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Ini Hasil Lab Ikan Tongkol yang Bikin 410 Warga Jember Keracunan

Kompas.com - 23/01/2020, 15:41 WIB
Bagus Supriadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan RI akhirnya mengungkap hasil laboratorium ikan tongkol yang menyebabkan 410 warga Jember keracunan pada pergantian tahun baru 2020.

Dari tujuh sampel yang diambil di rumah korban keracunan, kandungan histaminnya tidak memenuhi syarat untuk dikonsumsi.

Syarat aman ikan tongkol dikonsumsi yakni 100 ppm.

Sementara, hasil laboratorium menunjukkan penyebab keracunan karena kandungan histamin yang lebih tinggi dari standar tersebut.

Baca juga: Puluhan Santri di Palopo Keracunan Usai Makan Malam di Pesantren

 

Hal ini terjadi karena kelemahan dalam proses mulai dari menyiapkan hingga menyajikan ikan tongkol sebagai makanan.

“Belinya rata-rata siang, kemudian dibawa jalan-jalan. Sampai di rumah sore hari. Sementara mereka membawanya tidak dikemas dalam kemasan yang tepat. Hanya dalam tas kresek. Kemudian diolah pada malam hari, untuk bakar-bakar malam tahun baru,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, dr Dyah Kusworini, seperti dikutip dari rilis resmi humas Pemkab Jember, Kamis (23/1 2020).

Menurut dia, jika membeli ikan tongkol di TPI Puger, lalu diolah secara tepat, maka tidak menimbulkan efek keracunan seperti yang telah terjadi.

“Sampel ikan yang kami ambil dari Puger itu, kondisinya aman. Kandungan histaminnya kurang dari 100 ppm,” ujar dia.

Dia berpesan, apabila membeli ikan harus segera diolah dengan baik. Jika harus lebih tiga jam, pengemasannya harus tepat dan menggunakan es.

Sampai di rumah, ikan segera dibersihkan lalu dimasukkan ke freezer.

Baca juga: 119 Warga Jember Keracunan Makanan Usai Konsumsi Ikan Tongkol

Sebelumnya, Dinkes Jember mencatat ada 410 kasus keracunan hingga tanggal 9 Januari 2020.

Laporan Puskesmas sebanyak 391 laporan, rumah sakit 8 laporan, dan klinik sebanyak 11 laporan.

Persebaran kasus terdapat di 27 kecamatan dengan 42 Puskesmas yang memberikan laporan.

“Terbanyak terjadi di Kecamatan Ajung dengan jumlah 36 kasus. Menyusul Puskesmas Banjarsengon dengan 30 kasus,” papar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com