Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap Kliwon, Pengikut Keraton Agung Sejagat Lakukan Ritual "Kungkum"

Kompas.com - 23/01/2020, 14:49 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG.KOMPAS.com - Pengikut Keraton Agung Sejagat ternyata melakukan ritual membersihkan jasmani dan rohani di sebuah kolam suci pada saat Kliwon.

Kolam yang dianggap sebagai Sendang Kamulyan itu memang kerap digunakan untuk kungkum alias berendam selama setahun terakhir oleh pendiri dan pengikut KAS.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna mengatakan pengikut KAS telah melaksanakan ritual tersebut selama hampir setahun ini.

"Mereka melakukan ritual itu dengan berendam di kolam suci setiap Selasa Kliwon, Jumat Kliwon untuk membersihkan diri mereka," jelas Iskandar di Polda Jateng, Kamis (23/1/2020).

Baca juga: Hasil Pemeriksaan Psikologis, Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Tak Memiliki Gangguan Jiwa

Iskandar menjelaskan, kolam di bagian tengah digunakan khusus bagi Raja dan Ratu sedangkan di sisi timur bagi laki-laki dan sisi barat untuk perempuan.

Selanjutnya, ritual itu juga ditaburi bunga-bunga dan berdoa dengan membakar dupa.

Setelah berendam, mereka melanjutkan ritual di sebuah batu yang menurut mereka dianggap sebagai batu bersejarah peninggalan sebuah Kerajaan Mataram.

"Jadi ada urut-urutannya, mereka melakukan ritual di kolam suci, membakar dupa dan dilanjutkan ke batu yang dianggap mereka bersejarah," kata Iskandar.

Baca juga: Belum Sehat Pascakeguguran, Ratu Keraton Agung Sejagat Minta Penangguhan Penahanan

Untuk diketahui, berdasarkan temuan Polda Jateng, batu tersebut bukan batu bersejarah. Batu tersebut diambil dari salah satu gunung yang ada di Jateng.

Selain itu, gambar dan tulisan tersebut merupakan hasil karya dari seorang pemahat yang bernama Empu Wijoyo Kusumo yang saat ini masih hidup.

Selain itu, motif pahatan yang ada di batu tersebut juga mencontoh motif yang ada di internet dan dikerjakan salam waktu dua minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com