Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Penari Bercelana Pendek di Acara Kesiapan Pilkada, Bawaslu Minta Maaf

Kompas.com - 23/01/2020, 14:22 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Gelar Kesiapan Pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati yang dilaksanakan oleh Bawaslu Gunungkidul, di GOR Siyono, Playen, Gunungkidul,Yogyakarta, Rabu, (22/1/2020) menjadi viral di media sosial.

Sebab, saat penutupan acara digelar tarian dengan pakaian yang dianggap minim. Ada 4 penari yang menggunakan celana pendek dengan baju lengan panjang hitam.

Pro dan kontra muncul di unggahan pertama dari akun @radargunungkidul yang ditonton oleh 21 ribu lebih penonton dan dikomentari hingga 353 warganet, hingga Kamis (23/1/2020) pukul 10.35 WIB.

Baca juga: Ini 3 Catatan Bawaslu untuk KPU tentang Pelaksanaan Pemilu 2019

Dalam video beredar yang dibagikan melalui pesan singkat terlihat Bupati Gunungkidul Badingah, Ketua DPRD Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih, dan sejumlah pejabat tampak kaget dan tertawa menyaksikan pertunjukan tersebut.

Menanggapi pro kontra itu, Ketua Bawaslu Gunungkidul Is Sumarsono menjelaskan, gelar kesiapan bertujuan menyampaikan kepada masyarakat dan pemerintah terkait kesiapan Bawaslu Gunungkidul dalam menghadapi Pilkada 2020.

“Pengawasan dengan pendekatan budaya, etika, dan nilai moral kita akan lebih menyentuh masyarakat lebih tahu bahwa mengedepankan peran pencegahan dari pada penindakan,” kata Is Sumarsono di Kantor Bawaslu Gunungkidul Kamis. 

Pihaknya juga meluncurkan video tentang pengawasan, yang dilakukan oleh pemerintah, Forkompimda, dan Bawaslu.

Selain itu juga ada peluncuran jingle pengawasan. 

“Tentu kejadian kemarin, ada tampilan dance dari etika pandangan moral kita kurang pas, tentu ini menjadi pembelajaran kita Bawaslu, terus terang kita bekerjasama dengan EO,” ucap Is Sumarsono.

Baca juga: Masih Ada Sistem Noken di Pilkada 2020, Ini Antisipasi Bawaslu Papua

Dia mengakui, sebetulnya secara rundown acara Bawaslu dan EO sudah ada komunikasi, dan koordinasi.

Namun, karena satu dan lain hal memang ada perbedaan komunikasi tentang tampilannya. 

Dalam rundown awal, ada tarian kreasi sebelum ada sambutan dari Bawaslu.

Namun karena pakaiannya kurang layak dan untuk menghargai para penari yang sudah latihan, maka tetap ditampilkan di sesi akhir acara. 

“Kebetulan pejabat petinggi daerah masih ada, sehingga kalau tidak tahu kelihatanya masuk dalam sisi acara,  padahal sudah selesai acara. Itu ramah tamah makan siang ditampilkan. Itu (tarian) tambahan saja,” katanya

“Apapun yang terjadi tentu Bawaslu mohon maaf kemarin dianggap ada yang tidak pas. Tadi dari EO juga sudah minta maaf,” ucap Is. 

Perwakilan EO Panama Aris Budiyono mengatakan, pihaknya diminta oleh Bawaslu Gunungkidul menampilkan dance atau karya seni dalam acara tersebut. Pihaknya mencari beberapa penari terbaik Gunungkidul dan akhirnya ditampilkan tarian modern.

“Kita ambil sisi positifnya saja. Kami juga minta maaf terkait kekurangnyamanan tersebut,” kata Aris. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com