Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nenek Rubingah, Ditendang karena Dituduh Mengutil, Berawal dari Seplastik Mangga

Kompas.com - 23/01/2020, 08:58 WIB
Rachmawati

Editor

Kepala dusun tahu dari Facebook

Suharmadi, Kepala Dusun Kranggan I Jatitiro, Kecamatan Berbah membenarkan Nenek Rubingah adalah warganya.

Ia pertama kali mengetahui video tersebut dari Facebook.

"Saya buka Facebook, ternyata Saya di-tag oleh salah satu warga. Saya lihat, saya baca kok warga saya," katanya saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Rabu (22/1/2020).

Di komentar, Suharmadi meminta agar video tersebut dihapus dan ia meminta maaf kepada semua pihak yang dirugikan.

Suharmadi pun menuliskan nomor ponselnya dan meminta siapapuan yang ingin meminta ganti rugi atas perbuatan Nenek Rubingah segera menghubungi dirinya.

"Saya kan di medsos kan juga bilang kalau ada pedagang yang merasa dirugikan, hubungi saya, akan saya ganti. Tapi sampai sekarang belum ada yang menghubungi," katanya.

Baca juga: 6 Jam Menghilang, Seorang Nenek Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai:

Selesaikan secara kekeluargaan

Kondisi bagian depan rumah Rubingah di Dusun Kranggan II Jatitirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten SlemanKOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Kondisi bagian depan rumah Rubingah di Dusun Kranggan II Jatitirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman
Suharmadi, kepala dudun bercerita telah menemui Nenek Rubingah dan menanyakanan peristiwa yang terjadi di pasar. Namun Rubingah sulit diajak komunikasi.

"Ibunya itu kalau diajak ngobrol itu susah, kadang nyambung kadang tidak. Harapan saya bisa diselesaikan secara kekeluargaan," katanya.

Sementara itu Sularsih Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Gendeng (Pasar Protojoyo) mengatakan saat kejadian, ia tidak ada di lokasi.

Namun ia mendapatkan laporan ada seorang pria yang menendang nenek yanf mengutil di pasar sebelah timur.

"Kepala pasar menghubungi, menyuruh saya seandainya enggak seberapa diselesaikan kekeluargaan saja. Terus simbahnya (Rubingah) saya tanya alamatnya mana? bawa KTP enggak? Dia bilang enggak bawa," ucapnya.

Sularsih kemudian melepaskan Nenek Rubingah. Namun sebelum pergi, sang nenek sempat meminta uang kepadanya.

Baca juga: Seleb Tik Tok Sempat Ikut Diamankan Satpol PP Saat Menemui Penganiaya Nenek di Meruya

Jadi tukang pijat

Nenek Rubingah selama ini bekerja sebagai tukang pijat untuk mendapatkan penghasilan. Namun permintaan memijat tidak datang setiap hari.

"Ya kadang ada yang memberi, kadang cari sendiri biasanya memijat, tapi kan tidak pasti. Raskin dulu dapat, sekarang dapatnya (bantuan) kalau pas ada zakat atau kegiatan sosial organiasi, ini tadi ada dari anggota DPRD datang kesini memberikan bantuan," ungkapnya.

Selama ini Nenek Rubingah hidup sebatang kara setelah bercerai dengan suaminya 15 tahun yang lalu.

Saat ini mantan suami Rubingan tinggal di Lampung bersama anaknya.

Baca juga: Jualan Canang, Nenek 79 Tahun Ini Dibayar Pakai Uang Mainan

Semenjak berpisah dengan suami dan anaknya, Nenek Rubingah terlihat pendiam dan jarang berada di rumah. Ia sering terlihat jalan kaki berkeliling.

Ada dugaan Nenek Rubingah depresi karena pisah dengan suami dan anaknya.

Di Dudun Kranggan I, Nenek Rubingah masuk kategori warga tidak mampu dan tidak ada listrik di rumahnya.

"Sudah lama tidak ada listrik (di rumah Rubingah), rumahnya kan seperti itu," bebernya.

Sementara itu Duel Umara (65) bercerita Nenek Rubingah tetangganya tidak tentu pulang ke rumah dan sering keluar rumah dengan jalan kaki.

Baca juga: Jalan Panjang Nenek Arpah Mencari Keadilan atas Tanah Senilai Rp 300.000

Sepengetahuannya, Nenek Rubingah tidak pernah mengambil sesuatu tanpa izin. Saat membutuhkan sesuatu, Rubingah selalu meminta baik-baik.

"Kalau ada keperluan mau minta apa selalu ngomong. Kemarin Saya baru rapat RT, bilang minta makanan, ya selalu bilang, nembung," jelasnya.

Setelah videonya viral, beberapa warga banyak yang datang untuk menemui Nenek Rubingah. Tidak sedikit mereka membawa bantuan.

Baca juga: Mengaku Diperkosa, Nenek 65 Tahun Jadi Tersangka

Salah satunya adalah Eri (29), warga Desa Trireggo, Kabupaten Bantul. Ia datang untuk menengok Nenek Rubingah dan memberikan bantuan.

"Kita nengok seperti apa, ya sekaligus memberikan tali kasih lah. Ya prihatin (melihat kondisi rumah Rubingah), hidup sendiri juga," ujarnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wijaya Kusuma | Editor: Khairina, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com