Suharmadi, Kepala Dusun Kranggan I Jatitiro, Kecamatan Berbah membenarkan Nenek Rubingah adalah warganya.
Ia pertama kali mengetahui video tersebut dari Facebook.
"Saya buka Facebook, ternyata Saya di-tag oleh salah satu warga. Saya lihat, saya baca kok warga saya," katanya saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Rabu (22/1/2020).
Di komentar, Suharmadi meminta agar video tersebut dihapus dan ia meminta maaf kepada semua pihak yang dirugikan.
Suharmadi pun menuliskan nomor ponselnya dan meminta siapapuan yang ingin meminta ganti rugi atas perbuatan Nenek Rubingah segera menghubungi dirinya.
"Saya kan di medsos kan juga bilang kalau ada pedagang yang merasa dirugikan, hubungi saya, akan saya ganti. Tapi sampai sekarang belum ada yang menghubungi," katanya.
Baca juga: 6 Jam Menghilang, Seorang Nenek Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai:
"Ibunya itu kalau diajak ngobrol itu susah, kadang nyambung kadang tidak. Harapan saya bisa diselesaikan secara kekeluargaan," katanya.
Sementara itu Sularsih Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Gendeng (Pasar Protojoyo) mengatakan saat kejadian, ia tidak ada di lokasi.
Namun ia mendapatkan laporan ada seorang pria yang menendang nenek yanf mengutil di pasar sebelah timur.
"Kepala pasar menghubungi, menyuruh saya seandainya enggak seberapa diselesaikan kekeluargaan saja. Terus simbahnya (Rubingah) saya tanya alamatnya mana? bawa KTP enggak? Dia bilang enggak bawa," ucapnya.
Sularsih kemudian melepaskan Nenek Rubingah. Namun sebelum pergi, sang nenek sempat meminta uang kepadanya.
Baca juga: Seleb Tik Tok Sempat Ikut Diamankan Satpol PP Saat Menemui Penganiaya Nenek di Meruya
Nenek Rubingah selama ini bekerja sebagai tukang pijat untuk mendapatkan penghasilan. Namun permintaan memijat tidak datang setiap hari.
"Ya kadang ada yang memberi, kadang cari sendiri biasanya memijat, tapi kan tidak pasti. Raskin dulu dapat, sekarang dapatnya (bantuan) kalau pas ada zakat atau kegiatan sosial organiasi, ini tadi ada dari anggota DPRD datang kesini memberikan bantuan," ungkapnya.
Selama ini Nenek Rubingah hidup sebatang kara setelah bercerai dengan suaminya 15 tahun yang lalu.
Saat ini mantan suami Rubingan tinggal di Lampung bersama anaknya.
Baca juga: Jualan Canang, Nenek 79 Tahun Ini Dibayar Pakai Uang Mainan
Semenjak berpisah dengan suami dan anaknya, Nenek Rubingah terlihat pendiam dan jarang berada di rumah. Ia sering terlihat jalan kaki berkeliling.
Ada dugaan Nenek Rubingah depresi karena pisah dengan suami dan anaknya.
Di Dudun Kranggan I, Nenek Rubingah masuk kategori warga tidak mampu dan tidak ada listrik di rumahnya.
"Sudah lama tidak ada listrik (di rumah Rubingah), rumahnya kan seperti itu," bebernya.
Sementara itu Duel Umara (65) bercerita Nenek Rubingah tetangganya tidak tentu pulang ke rumah dan sering keluar rumah dengan jalan kaki.
Baca juga: Jalan Panjang Nenek Arpah Mencari Keadilan atas Tanah Senilai Rp 300.000
Sepengetahuannya, Nenek Rubingah tidak pernah mengambil sesuatu tanpa izin. Saat membutuhkan sesuatu, Rubingah selalu meminta baik-baik.
"Kalau ada keperluan mau minta apa selalu ngomong. Kemarin Saya baru rapat RT, bilang minta makanan, ya selalu bilang, nembung," jelasnya.
Setelah videonya viral, beberapa warga banyak yang datang untuk menemui Nenek Rubingah. Tidak sedikit mereka membawa bantuan.
Baca juga: Mengaku Diperkosa, Nenek 65 Tahun Jadi Tersangka
Salah satunya adalah Eri (29), warga Desa Trireggo, Kabupaten Bantul. Ia datang untuk menengok Nenek Rubingah dan memberikan bantuan.
"Kita nengok seperti apa, ya sekaligus memberikan tali kasih lah. Ya prihatin (melihat kondisi rumah Rubingah), hidup sendiri juga," ujarnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wijaya Kusuma | Editor: Khairina, David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.