Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Jalan Terputus akibat Longsor di Cikeusal Tasikmalaya Dikebut walau Diguyur Hujan

Kompas.com - 23/01/2020, 07:57 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya terus berupaya membongkar material longsoran tanah yang menutup Jalan penghubung Cikeusal-Ibu Kota Singaparna.

Alat berat jenis louder terus membongkar tanah longsoran meski di lokasi diguyur hujan deras.

Pembongkaran baru dilakukan saat alat berat tiba di lokasi siang hari tadi karena menunggu pengiriman alat dari wilayah Kota Tasikmalaya.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya Wawan Ridwan Effendi mengatakan, hujan deras yang terjadi telah menyebabkan sebuah tebing longsor dan menimbun jalan utama dengan panjang 30 meter dan ketebalan tanah 3-4 meter.

"Alat berat baru bisa diturunkan ke lokasi pada pukul 11.45 WIB, karena pemerintah selama ini hanya bisa menggunakan dengan sistem sewa dari perusahaan yang ada. Meski hujan terus kita tetap lakukan supaya maayarakat setempat bisa mempergunakan kembali jalan tersebut," jelas Wawan, Rabu (22/1/2020).

Baca juga: Longsor di Tasikmalaya, Akses Jalan Cikeusal ke Ibu Kota Singaparna Lumpuh

Waspadai longsor susulan

Wawan menambahkan, pengguna jalan yang hendak ke Singaparna dan sebaliknya terpaksa memutar arah dengan jarak lebih jauh sekitar 20 kilometer untuk tersambung kembali ke jalan Cikeusal.

Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada adanya longsor susulan di titik lain sepanjang jalan tersebut.

Terlebih lagi, selama ini hujan terus mengguyur dan kontur tanah yang labil menyebabkan rawan longsor.

"Kami berharap supaya masyarakat berada di zona longsor dan banjir harus tetap waspada, apalagi sekarang ini masih banyak bangunan rumah masih didirikan di lokasi berbahaya. Kami juga meminta agar semua mewaspadai kejadian longsor terulang kembali," tambahnya.

Baca juga: Sekda Tasikmalaya: Selama Belasan Tahun Kesultanan Selaco Tak Pernah Meresahkan...

Aktivitas warga lumpuh

Sementara itu, Camat Mangunreja Kabupaten Tasikmalaya Iyan mengatakan, tanah longsor yang terjadi telah menimbulkan perekonomian masyarakat lumpuh total, termasuk terganggunya akses jalan bagi para pelajar dan para pegawai.

Diharapkan tim gabungan dari BPBD, TNI, dan Polri dibantu masyarakat akan cepat menormalkan kembali jalan itu bagi pengguna jalan.

"Setelah adanya alat berat, mudah-mudahan nanti malam sudah bisa dilalui normal," singkatnya.

Diberitakan sebelumnya, Jalan Desa Cikeusal, Kecamatan Tanjungjaya, Kabupaten Tasikmalaya, penghubung utama ke wilayah Ibu Kota Singaparna terputus akibat tertutup material longsoran tanah sejak Rabu (22/1/2020) pagi.

Baca juga: Kata Warga Sekitar Soal Kesultanan Selaco Tasikmalaya: Sultannya Sering Bantu Bangun Sarana Umum, Dananya dari Swiss

Akibat diguyur hujan deras

Longsor terjadi tepatnya di Kampung Sukalebar, Desa Pasirsalam, Kecamatan Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya, saat terus diguyur hujan deras sejak malam tadi.

Anggota Unit Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Tasikmalaya Roni Supriadi (40), sekaligus warga setempat, mengatakan bahwa longsor telah menimbun ruas jalan penghubung Singaparna-Cikeusal dengan panjang material tanah longsoran sekitar 30 meter dan tingginya sekitar 2 meter menyebabkan jalan tersebut lumpuh total tidak bisa dilalui kendaraan.

"Kami telah berupaya melakukan komunikasi dengan aparat dari Polsek, Koramil, dan BPBD supaya secepatnya melakukan pembersihan longsoran. Kondisi sekarang warga yang akan melintas menggunakan motor, mobil, hingga pejalan kaki tidak bisa melewatinya," jelas Supriadi, Rabu pagi. 

Baca juga: Banjir dan Longsor di Sijunjung, Ratusan Rumah Terdampak hingga 3 Jembatan Rusak Parah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com